REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pembangunan gedung Pasar Manis Purwokerto tahap II (sisi barat), sudah selesai akhir tahun lalu. Pedagang yang sebelumnya berjualan di bedeng darurat depan bangunan pasar manis I, juga sudah saat ini sudah pindah ke bangunan baru.
''Kami menargetkan, tanggal 15 Februari besok, semua pedagang yang sebelumnya menempati bedeng-bedeng darurat, sudah bisa pindah semua ke bangunan pasar yang baru. Setela itu, baru bangunan bedengnya kita bongkar sehigga bisa menjadi tempat parkir,'' ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Yunianto, Selasa (13/2).
Pasar Sarijadi Jadi Pasar Kreatif
Dia menyebutkan, penyelesaian bangunan pasar tahap II ini juga sudah ditinjau oleh pohak Kementrian Perdagangan dan dinyatakan sudah bisa ditempati. Berdasarkan informasi yang dia peroleh, bangunan pasar tahap II ini akan diresmikan oleh Wakil Presiden, atau kalau tidak oleh Menteri Perdagangan.
Namun mengenai kepastian kapan peresmian akan dilaksanakan, dia mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut. ''Kami masih menunggu informasi lagi dari pemerintah pusat,'' katanya.
Peresmian bangunan pasar manis tahap I, dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 4 Mei 2016. Bangunan pasar manis tahap I tersebut, menempati lahan bekas bangunan Gedung Kesenian Suteja. Sedangkan bangunan gedung kesenian, dipindahkan ke wilayah Keluarahan Berkoh.
Kabid pasar dan PKL Dinperidag, Rojingun, menjelaskan bangunan pasar manis tahap II yang merupakan bangunan dua lantai tersebut, akan ditempati sekitar 168 pedagang. Lantai II diperuntukan untuk zona kering seperti pedaang sembako, makanan ringan, kelontong, sedangkan lantai digunakan bagi pedagang ikan laut dan ayam potong. ''Di bangunan lantai I, sebagian juga digunakan untuk pedagang kuliner dan tempat parkir kendaraan roda dua,'' katanya.
Menurutnya, dengan selesainya pembangunan pasar manis tahap II, maka pembangunan Pasar Manis telah selesai seluruhnya. Pembangunan pasar ini, sebelumnya memang dilakukan dalam dua tahap, pada tahun 2015 dan 2016.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
