REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Arus lalu lintas Denpasar-Singaraja lewat Bedugul sudah normal pascamusibah longsor Kamis (9/2). Namun Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Bali, I Komang Kusumaedi, mengatakan, untuk sementra baru bisa dilewati kendaraan-kendaraan kecil.
"Untuk kendaraan berukuran besar, seperti bus dan truk harus melewati jalan lain, seperti Pupuan," kata Kusumaedi.
Kepada Republika.co.id, Senin (13/2).
Kusumaedi mengatakan, pihak Dinas PU Provinsi Bali terus melakukan perbaikan-perbaikan jalan yang mengalami longsor. Saat ini sebutnya, kendaraan berukuran kecil sudah bisa melintas.
Musibah longsor terjadi di jalan Denpasar-Singaraja, perisnya di sebelah barat Desa Pancasari dan kawasan wisata Bedugul. Akibat longsor itu, arus lalu lintas jadi terhambat dan banyak kendaraan yang harus memutar mencari jalan lain.
Menurut Kusumaedi, ada tiga titik tempat terjadinya longsr di kawasan yang jalannya berkelok-kelok itu. Selain badan jalan yang ambruk, di sejumlah tempat bukit di sisi jalan juga longsr, sehingga tanahnya menutupi badan jalan.
"Tetapi sekarang tanah-tanah itu sudah diangkut dan dibersihkan dari badan jalan. Sedangkan badan jalan yang amblas, sebagian sudah diperbaiki dan mulai dapat digunakan," katanya.
Kusumaedi menjelaskan, BPPD Bali dan BPPD Buleleng, juga telah mengunjungi Desa Galungan, Kecamatan Sawan Buleleng yang terkena banjir bandang akhir pekan lalu. Akibat banjir itu, 15 rumah hancur, 27 rumah rusak berat dan ringan dan 200 KK terisolir karena jembatan terputus. "Untuk listrik yang padam, sekarang sudah menyala. Warga yang rumahnya rusak, sementara mengungsi ke rumah para tetangganya," kata Kusumaedi.