REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan pangan nontunai (BPNT) kepada warga Surabaya. Penyerahan secara simbolis dilakukan di GOR Bung Tomo, Pakal, Surabaya, Ahad (12/2). Acara tersebut dihadiri sekitar 2.000 keluarga penerima manfaat (KPM) dari total 72.590 KPM di Surabaya.
Setiap KPM mendapatkan kartu keluarga sejahtera (KKS) dengan nilai saldo Rp 220 ribu untuk dua bulan yakni Januari dan Februari. Nantinya, setiap bulan pemerintah akan menyalurkan bantuan senilai Rp 110 ribu kepada setiap KPM melalui kartu tersebut. Penyaluran bantuan nontunai bekerja sama dengan bank Himbara yakni BRI, BNI, Bank Mandiri dan BTN. Sementara penyaluran bahan pangan bekerja sama dengan agen-agen bank Himbara, agen e-waroeng, maupun agen Rumah Pangan Kita (RPK).
Mensos mengatakan, penyerahan bantuan ini menjadi langkah awal Kemensos dalam memaksimalkan bantuan non tunai. Ia menyebutkan, di Surabaya 96.633 keluarga yang menerima bantuan sosial dengan rincian 72.590 penerima bantuan pangan dan 24.043 penerima bantuan program keluarga harapan (PKH). Total bantuan sosial untuk warga Surabaya dari program tersebut senilai Rp 145 miliar.
“Harapan kami bantuan pangan non tunai akan menjadi solusi baru bagi seringnya kita temukan informasi ada beras yang diterima dalam keadaan kekuning-kuningan, berjamur dan berkutu. Rezim beras-beras berkutu, berjamur dan kekuning-kuningan berakhir kalau sudah diterima dalam bentuk bantuan pangan,” ujar Khofifah.
Para penerima BPNT ini sebelumnya merupakan rumah tangga sasaran (RTS) penerima bantuan beras untuk orang miskin (raskin) dan beras untuk keluarga sejahtera (rastra). Tahun ini, BNPT dilaksanakan di 51 kota/kabupaten dengan sasaran 1,4 juta KPM di seluruh Indonesia. Sedangkan bantuan non tunai untuk PKH akan dilaksanakan di 298 kota/kabupaten dengan sasaran 3 juta peserta PKH.
Di Surabaya, total bantuan sosial tahun ini sebesar Rp 145 miliar. Dengan rincian bantuan PKH untuk 24.043 keluarga senilai Rp 45,44 miliar, bantuan pangan non tunai untuk 72.590 keluarga senilai Rp 99,5 miliar, serta bantuan hibah dalam negeri untuk 2.015 keluarga senilai Rp 406 juta.
“Ini akan menjadi opsi baru bagi masyarakat penerima raskin atau rastra mereka boleh pilih kualitas beras yang diinginkan, boleh tukar kapan punya waktu, dan boleh tukar beras dan gula sampai Maret,” kata dia.