Ahad 12 Feb 2017 15:00 WIB

Perusahaan HTI di Banyuasin dan Muba Siaga Karhutla

Apel siaga pencegahan kebarakan hutan dan lahan oleh HTI di Banyuasin dan Musi Banyuasin
Foto: IST
Apel siaga pencegahan kebarakan hutan dan lahan oleh HTI di Banyuasin dan Musi Banyuasin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Dua kabupaten di Sumatera Selatan, Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba) melakukan pengecekan terhadap kesiapan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) dalam mengantisipasi peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah itu.

Di Kabupaten Banyuasin, para Muspida mulai dari Bupati, Kapolres hingga Dandim mengecek kesiapan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yaitu PT. Sumber Hijau Permai dan PT. Tri Pupajaya dalam mengantisipasi karhutla.

Peninjauan dilakukan melalui pengamatan udara. Pemantauan lingkungan ini dilakukan untuk melihat adanya ancaman terjadinya karhutla di sekitar areal konsesi berupa kegiatan illegal logging, perambahan areal dan perburuan satwa liar.

Esoknya di Kabupaten Muba, Bupati Muba beserta rombongan melakukan pengecekan terhadap dua perusahaan HTI yaitu PT. Bumi Persada Permai dan PT. Rimba Hutani Mas. Perusahaan HTI di atas merupakan mitra usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.

“Kami merasa perlu melaksanakan dan mendukung kegiatan ini, karena manajemen kami telah memproklamirkan program zero fire yang merupakan harga mati. Ini berlaku bukan hanya di wilayah Musi Banyuasin tetapi di seluruh wilayah dimana Perusahaan HTI kami berada," ujar Direktur Regional Rimba Hutani Mas, Muhammad Iksan.

Ia menambahkan, kegiatan pencegahan telah dilakukan dengan menyiapkan regu pemadam terlatih, sistem deteksi dini yang menggunakan teknologi mutakhir berupa pantauan hotspot, CCTV, drone, patroli darat, patroli dari ketinggian via Menara Api, dan patroli udara dengan menggunakan helikopter.

Di lapangan, perusahaan HTI ini juga telah menyiapkan beberapa sarana untuk mendukung pencegahan terjadinya karhutla. Diantaranya rekayasa tata air berupa kanal blocking maupun pembangunan embung-embung untuk persediaan air pada saat musim kemarau.

 

Kesiapan Peralatan Pemadam Kebakaran (PBK) ditunjang dengan kekuatan personel yang memadai, terdiri dari Regu Pemadam Kebakaran (RPK) Inti, Personel Organik (terdiri dari karyawan dan mitra kerja) dan personel masyarakat binaan (tergabung dalam Kelompok Masyarakat Peduli Api/MPA).

Yang tak kalah penting adalah pencegahan dari segi sosial-ekonomi melalui penerapan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dengan cara memberdayakan masyarakat di sekitar area konsesi. 

"Program DMPA menyasar warga untuk melakukan kegiatan ekonomi secara berkelanjutan, salah satunya melalui agroforestri (wanatani). 

Keterlibatan seluruh elemen dan instansi dalam antisipasi karhutla pada tahun ini mutlak dibutuhkan. Hanya dengan sinergi dari segenap pihak, upaya bersama demi kepentingan bangsa ini akan mencapai hasil yang optimal," ujar Muhammad Iksan. 

Sejak tahun 2013 APP menerapkan Forest Conservation Policy, dimana APP berkomitmen kuat hanya menggunakan bahan baku yang berasal dari HTI berkelanjutan. Untuk itu, APP memastikan para mitra pemasoknya mematuhi kaidah yang ketat dalam beroperasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement