Sabtu 11 Feb 2017 20:07 WIB

Kebakaran Lahan Mulai Marak di Kotawaringin Timur

Petugas pemadam kebakaran Kota Pontianak memadamkan api yang merambat di bawah tanah lahan gambut di Jalan Parit Haji Husin II, Pontianak, Kalbar, Senin (22/8).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Petugas pemadam kebakaran Kota Pontianak memadamkan api yang merambat di bawah tanah lahan gambut di Jalan Parit Haji Husin II, Pontianak, Kalbar, Senin (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kebakaran lahan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dalan sepekan terakhir mulai marak terjadi. Komandan regu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotawaringin Timur Susanto di Sampit mengatakan sedikitnya ada empat titik kebakaran lahan dalam sepekan terakhir.

"Keempat titik kebakaran lahan tersebut berada di pinggiran Kota Sampit, masing-masing di jalan Kapten Mulyono, MT Haryono Barat, ruas jalan lingkar selatan, dan HM Arsyad tepat di depam SPBU," jelasnya, Sabtu (11/2).

Dari empat titik tersebut, diperkirakan ada sekitar satu hektare lebih lahan yang hangus terbakar. Menurut Susanto, lahan tersebut diduga memang sengaja di bakar oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab.

Dari empat titik lahan yang terbakar tersebut, satu titik diantaranya, yakni di sekitar jalan Kapten Mulyono Sampit paling sulit dipadamkan, bahkan sudah dua hari penanganan api belum berhasil dipadamkan. "Lahan yang terbakar merupakan tanah gambut, dan disekitarnya banyak semak yang kering, sehingga tim kesulitan untuk memadamkan," katanya.

Susanto mengatakan, tim Damkar sampai saat ini masih terus berupaya memadamkan kebakaran lahan yang berada di jalan Kapten Mulyono Sampit tersebut.  "Lahan tersebut sudah sering terbakar, bahkan berdasarkan data kami, lahan tersebut terbakar setiap musim kemarau," ungkapnya.

Masih belum diketahui dengan jelas siapa pemilik lahan tersebut, sehingga menyulitkan tim untuk memberikan teguran maupun peringatan. "Dalam sepekan terakhir curah hujan berkurang sehingga mengakibatkan semak belukar menjadi kering dan mudah terbakar," ucapnya.

Susanto mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada, serta tidak membuka lahan dengan cara membakar karena hal tersebut dapat membahayakan lingkungan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement