Sabtu 11 Feb 2017 18:18 WIB

Pemprov Sumbar akan Cetak 600 Hektare Sawah Baru

Red: Nur Aini
Petani menanam bibit di sawah. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Petani menanam bibit di sawah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan mencetak sawah baru di daerah setempat seluas 600 hektare pada 2017 untuk meningkatkan produksi padi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sumbar, Candra mengatakan cetak sawah baru tersebut terdapat di lima kabupaten dan kota di Sumbar. Lokasi cetak sawah baru tersebut antara lain di Kabupaten Agam seluas 71 hektare, Kabupaten Dharmasraya 150 hektare, Lima puluh kota seluas 150 hektare, Kabupaten Solok Selatan 92 hektare dan Pasaman Barat seluas 137 hektare

Ia mengatakan untuk memperluas dan percepatan cetak sawah baru di Sumbar, pihaknya bersinergi dengan TNI yang berada di daerah tersebut. "Percetakan sawah baru dimulai pada bulan Februari ini," katanya di Padang, Sabtu (11/2).

Pembukaan lahan sawah baru bertujuan untuk pemanfaatan lahan yang tidak produktif, kemudian menggantikan akibat adanya alih fungsi lahan sawah. Ia berharap dengan adanya cetak sawah baru tersebut semakin meningkatkan produksi padi di provinsi itu untuk ke depannya, sehingga tercapai swasembada pangan.

Sebelumnya, pada 2016 Sumbar telah melakukan cetak sawah baru dengan realisasi 599, 94 hektare pada sembilan kabupaten dan kota, antara lain Lima Puluh Kota 175 hektare, Solok 13 hektare. Kemudian, Kabupaten Solok Selatan 117,14 hektare, Dharmasraya 72 hektare, Agam 59 hektare, Pasaman Barat 38,80 hektare, Kabupaten Kepulauan Mentawai 25 hektare, dan Sijunjung 100 hektare.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan setempat, Dede Sri Aulia menjelaskan dalam pelaksanaan cetak sawah baru dimulai dengan melakukan survei ke sejumlah daerah di Sumbar. "Yang memungkinkan untuk pembukaan lahan yang akan dijadikan lokasi cetak sawah baru, setelah di survei kemudian dibuat desain untuk cetak sawah baru itu," kata dia.

Ia menjelaskan proses cetak sawah baru terdiri dari proses land clearing yaitu proses pembukaan lahan. Tahap ini merupakan tahap awal dalam proses cetak sawah baru, dimana dilakukan dengan menggunakan alat berat. Kemudian proses land lavelling merupakan proses pemerataan lahan yang berbukit-bukit untuk memperkecil kemiringan lahan dengan cara penggalian tanah pada lahan itu yang kemudian diratakan.

"Selanjutnya pembuatan pematang, jaringan irigasi, jalan pertanian, pengolahan tanah, hingga penanaman," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement