REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di seluruh wilayah Denpasar mengalami gangguan sejak 7 Februari 2017. Warga di Ibu Kota Provinsi Bali rata-rata mengeluhkan gangguan tersebut karena menghambat aktivitas sehari-hari masyarakat.
Salah seorang warga Sesetan, Yudi (35 tahun) mengatakan, dirinya sangat membutuhkan air karena sedang merenovasi rumah. Sayangnya air PDAM tak mengalir alias terhenti sejak pagi hingga sore hari sehingga menghambat aktivitas pekerja di rumahnya. "Kami tidak memakai pompa air, sehingga seluruhnya benar-benar bergantung aliran langsung dari PDAM Denpasar," kata Yudi kepada Republika, Kamis (9/2).
Warga lainnya, Titik mengharapkan PDAM mencarikan solusi jangka panjang menghadapi permasalahan serupa. Peristiwa serupa sebelumnya sudah pernah terjadi beberapa kali. "PDAM bisa saja memasang pengumuman permohonan maaf jika ada gangguan, tapi giliran masyarakat terlambat membayar sehari saja, kami sudah didenda," katanya.
Direktur Utama PDAM Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Arsana mengatakan terganggunya aliran air di Denpasar karena terjadi banjir bandang di aliran Sungai Ayung Belusung di Jalan Antasura. Ini mengakibatkan saluran intake tersumbat pasir dan pohon, serta kekeruhan air sangat tinggi, mencapai 18 ribu nephelometr turbidity unit (NTU).
Kekeruhan ini menyebabkan air sulit diolah, sehingga Instalasi Pengolahan Air (IPA) Belusung dan IPA Waribang mengalami penghentian produksi sementara sejak 7 Februari pukul 23.00 WITA. Penghentian sementara ini diperkirakan berlangsung hingga 10 Februari 2017.
"Kami beri tahukan kepada masyarakat pelanggan akan terjadi gangguan pengaliran air pada tanggal tersebut dan kami harapkan 11 Februari sudah normal kembali," ujarnya.
Gede Arsana mengatakan salah satu solusi mengatasi aliran lumpur di sungai air baku adalah mengadakan lahan penampungan air yang disebut prasedimentasi. Solusi ini membutuhkan lahan yang menurutnya membutuhkan waktu dan dana untuk menyiapkannya.
PDAM Denpasar, kata Gede Arsana saat ini baru memiliki tiga tangki air yang bisa disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Tangki yang masing-masingnya berisi empat kubik liter air ini bisa diakses dengan cara mengantre. Stok air yang dimiliki perusahaan saat ini mencapai 20 kubik liter air.