Kamis 09 Feb 2017 10:50 WIB

Pengamat: Media Cenderung Sentralistis

Media massa(ilustrasi)
Foto: [ist]
Media massa(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi Dr Lintang Ratri R mengatakan kini media nasional cenderung sentralistis. Artinya, media terpusat pada kejadian-kejadian di Jakarta yang merupakan Ibu kota Negara Indonesia.

"Seolah-olah Jakarta adalah kunci. Jakarta di atas Indonesia, kan nggak bener, nggak adil," ungkapnya, Kamis (9/2).

Tak hanya itu, Lintang juga mengatakan berita-berita yang dibuat media sudah kurang bisa dipercaya. "Saat ini bahkan saya merasa perlu mempertanyakan segala sesuatu yang diberitakan, bahkan untuk media-media yang bereputasi. Mengingat subjektivitas dan kepentingan media, hari ini saya butuh banyak konfirmasi sebelum memercayai isi berita," kata Lintang, wanita yang berprofesi sebagai dosen Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Diponegoro.

Lintang juga menambahkan media saat ini terpolarisasi, padahal fungsi media lainnya adalah penjernih dan peredam konflik, tapi atas nama kepentingan ekonomi politik (terutama pemilik) jadi dihiraukan. Sementara, kata Lintang, terkait keanekaragaman konten dan keanekaragaman kepemilikan, sudah diatur juga dalam UU penyiaran. Monopoli kepemilikan, kata dia, akan menghasilkan kesamaan konten.

"Bahaya jika sebuah media sudah dikaitkan dengan kepentingan ekonomi dan politik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement