Kamis 09 Feb 2017 08:01 WIB

Temui Panglima TNI, Kasad Australia Sesalkan Penghinaan Pancasila

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menjadi inspektur upacara pada gelar operasi penegakan ketertiban (Opsgaktib) dan Yustisi Pom TA. 2017 di Taxi Way Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (26/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat menjadi inspektur upacara pada gelar operasi penegakan ketertiban (Opsgaktib) dan Yustisi Pom TA. 2017 di Taxi Way Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan tujuan dari kedatangan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Australia. Kedatangan itu memang untuk menghadap Penglima TNI, menyesalkan atas penghinaan yang terjadi.

"Kasad Australia menghadap membawa pesan Panglimanya, bahwa menyesalkan perbuatan tersebut," kata Gatot usai Gala Dinner Hari Pers Nasional, Rabu (8/2).

Ia menuturkan, Kasad Australia turut menekankan itu bukanlah cerminan dari institusi, melainkan cerminan satu orang saja. Karenanya, pesan dari Panglima Militer Australia mereka akan menutup sekolah tersebut, serta akan melakukan evaluasi kurikulum.

Selain itu, lanjut Gatot, mereka mengaku akan melaksanakan proses yang ada dan memberikan hukuman, baik bagi Kepala Sekolah maupun personilnya. Sayangnya, ia cuma mengatakan jika hukuman yang dimaksud akan berdampak kepada karir dari yang bersangkutan.

"Tapi bagaimanapun, sampaikan terima kasih saya atas itikad baiknya," ujarnya.

Gatot menambahkan, ia sempat memberi penjelsan tentang Pembukaan UUD 45, yang isinya Indonesia cinta damai dengan prinsip zero enemy. Tapi, ia menegaskan, di situ turut tercantum Pancasila sebagai ideologi bangsa, sehingga jadi kemarahan semua orang Indonesia bila dihina.

"Saya tidak bisa mengambil keputusan apapun juga, tapi ini akan dilaporkan ke Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri, lalu akan dilaporkan ke Presiden," kata Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement