Rabu 08 Feb 2017 16:20 WIB

100 Siswa SMKN Binaan Sumut Diduga Keracunan Makanan

Rep: Issha Harruma/ Red: Ani Nursalikah
Siswa SMK Negeri Binaan Provinsi Sumut menemani rekannya yang terbaring di RSU Sufina Aziz, yang diduga akibat keracunan makanan, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/2).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Siswa SMK Negeri Binaan Provinsi Sumut menemani rekannya yang terbaring di RSU Sufina Aziz, yang diduga akibat keracunan makanan, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Lebih dari 100 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Binaan Provinsi Sumut diduga keracunan makanan sejak Selasa malam (7/2). Keracunan ini disebut terjadi setelah mereka menyantap makan malam di asrama sekolah.

Kapolsek Medan Barat Kompol Victor Ziliwu mengatakan ratusan siswa yang diduga keracunan tersebut masih dirawat di sejumlah rumah sakit di kota Medan. Dia menyebutkan, ada 350 siswa yang tadi malam makan di asrama yang terletak satu kompleks dengan bangunan sekolah di Jl Karya Dalam, Medan Helvetia itu.

"Kalau yang diduga keracunan lebih dari 100 orang," kata Victor, Rabu (8/2).

Para siswa itu disebut mengalami gejala keracunan setelah santap malam sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka makan dengan menu nasi putih, ayam semur, sayur sawi, dan air di asrama sekolah.

Sebagian siswa mulai mengalami gejala keracunan makanan saat apel sekitar pukul 21.00 WIB. Sementara yang lain mulai merasakannya usai apel. Mereka merasa lemas, pusing, mual, muntah hingga diare.

Para siswa yang diduga keracunan itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit. Saat ini, mereka masih dirawat di RS Sufina Azis, RS Imelda Pekerja Merdeka dan RS Putri Hijau. Selain itu, ada juga 13 siswa yang telah dibawa keluarganya pulang untuk berobat sendiri.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kejadian tersebut. Victor mengatakan, telah mendatangi sekolah dan memeriksa lokasi makan malam dan dapur yang digunakan untuk memasak. Mereka pun sudah bertemu dengan pengelola, kepala sekolah dan tata usaha.

"Mereka bilang makanan ditangani katering yang baru dua hari melakukan kegiatan di sana. Sekarang kami sedang berusaha mengumpulkan bahan makanan tadi malam, dan memanggil penyalur beras dan sayur. Untuk sementara kita fokus pada pendataan dulu," kata Victor.

Anggi, salah seorang siswa yang masih menjalani perawatan di RS Sufina Azis mengatakan, dia bersama rekannya ikut makan malam setelah melaksanakan tugas di bengkel.

"Perut saya mulas sejak pukul 12 malam. Dibawa ke sini sekitar jam 05.00 pagi karena sakit perut," kata Anggi.

Anggi mengaku tidak tahu penyebab dia mengalami gejala keracunan. Apalagi mengingat sebagian di antara mereka yang ikut makan tidak mengalami gejala yang sama dengan dia.

"Soalnya ada sebagian yang ikut makan, enggak kena, ada juga yang enggak makan, kena juga. Sebelumnya aku makan mie, mungkin karena itu juga," kata siswi kelas 10 ini.

Saat ini, sejumlah siswa yang dirawat di rumah sakit telah diperbolehkan pulang.  Beberapa di antaranya bahkan ada yang telah kembali ke sekolah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement