REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono meminta persoalan yang melibatkan terdakwa penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama yang mengakibatkan ketegangan Sosial-Politik tidak dipelihara dan harus segera diakhiri. SBY mengajak segenap bangsa Indonesia untuk memetik hikmah yang ada di balik kejadian tersebut.
"Sebagai bangsa yang majemuk, marilah kita benar-benar pandai bertoleransi dan bertenggang rasa. Setelah itu, marilah kita lanjutkan perjalanan kita. Melangkah ke depan. Move on. Masih banyak tugas dan pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama di masa depan," ujarnya di Jakarta, Selasa (7/2).
Mantan Presiden RI ke-6 itu juga menghimbau agar proses penegakan hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar dipercayakan kepada para penegak hukum.
"Berikan ruang kepada penegak hukum untuk menegakkan keadilan. Putusan apapun mesti kita hormati. Bebaskan segala intervensi dari pihak manapun," paparnya.
Ia juga meminta pengerahan massa dalam jumlah besar juga harus diakhiri. Menurutnya, gerakan massa yang berhadap-hadapan bisa menimbulkan benturan fisik dan kekerasan yang tidak dikehendaki. Ia khawatir akan terjadi bentrokan horizontal yang lebih besar jika persoalan tersebut berlarut-larut.