REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Badan Tenaga Nuklir Nasional menargetkan Iradiator Gama Merah Putih yang 80 persen komponennya buatan anak negeri dapat beroperasi pada Agustus 2017 berbarengan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
"Iradiator Merah Putih yang 80 persen buatan dalam negeri ini targetnya bisa diluncurkan Agustus 2017 berbarengan dengan Hakteknas. Semoga iradiator ini bisa naikkan nilai tambah untuk produk pangan maupun kesehatan dengan radiasi," kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto di Puspiptek Serpong, Selasa (8/2).
Sama halnya dengan pengembangan Reaktor Daya Eksperimental (RDE), ia berharap pengembangan Iradiator Gama ini bisa direplikasi di daerah lain, mengingat teknologi ini sangat membantu meningkatkan kualitas produk industri dan kesehatan agar memiliki nilai tambah ekonomi, terutama komiditas yang akan diekspor.
"Jadi saya optimistis jika iradiator gamma di Serpong juga akan banyak yang memakai, terutama industri di Banten dan UMKM di sekitar Puspiptek. Ini jenis teknologi solusi, jadi akan banyak yang menggunakan," ujar dia.
Pengelola Iradiator Batan Pasar Minggu Nada Mamada mengatakan iradiator serba guna ini pada dasarnya bisa dimanfaatkan untuk meradiasi apa saja, asalkan prasyarat dipenuhi. Uji coba dosis radiasi yang efektif untuk satu produk tentu harus dilakukan dulu.
Artinya, menurut dia, masih ada produk baru yang bisa ditambah untuk diradiasi di luar dari 12 produk pangan dalam daftar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 701 Tahun 2009. Selain itu, produk komodotas yang telah diradiasi juga pun tetap harus memegang izin BPOM sebelum disalurkan ke konsumen sebagai bentuk pengawasan.
Lebih lanjut, ia mengatakan proses sinar Gamma Cobalt 60 bisa diterapkan untuk buah, sayur, ikan, rempah, bahan obat, bahan kosmetik, alat kesehatan dan lainnya. Sinar ini menunjang kebutuhan industri untuk proses pengawetan dan sterilisasi dengan cara radiasi.
Saat ini, menurut dia, Indonesia hanya memiliki satu iradiator dengan kapasitas besar yang digunakan secara komersial di Cibitung, Jawa Barat, untuk melayani jasa radiasi. Itu pun milik PMA Singapura. Sementara Vietnam memiliki 5, Thailand memiliki 13 dan Cina memiliki 61 Iradiator Gama.
Kapasitas maksimal Iradiator Gama Merah Putih mencapai hingga 2 juta curie, sedangkan iradiator di komersial di Cibitung bisa mencapai 6 juta curie yang melayani hingga 200 perusahaan.