Selasa 07 Feb 2017 17:39 WIB

Muhammadiyah Imbau Jangan Ada Aksi Jelang Pencoblosan Pilkada

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir
Foto: ROL/Afif Rahman Kurnia
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau agar masyarakat tidak melakukan berbagai macam aksi menjelang pilkada. Hal ini untuk menjaga dan menciptakan situasi kondusif ditengah kondisi politik yang semakin memanas.

"Kalau boleh mengimbau agar tidak membuka ruang baru untuk kita saling berselisih tentang berbagai hal, karena jujur bahwa seperti saya sering sampaikan masyarakat kita majemuk secara agama, etnis, dan golongan," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (7/2).

Menurut Haedar, masyarakat Indonesia punya basis sosial kultural yang bagus dan relatif moderat sehingga bisa menyelesaikan masalah secara kekekeluargaan dan kebersamaan. Haedar mengakui, Indonesia sebagai negara demokratis memang tidak melarang adanya aksi. Akan tetapi dalam situasi seperti sekarang semua pihak harus bisa mengendalikan diri dan berada dalam posisi untuk menciptakan suasana yang lebih kondusif, serta dapat menyelesaikan persoalan secara lebih dewasa.

"Pokoknya berbagai macam aksi lebih-lebih jelang Pilkada ini baik tanggal 11, maupun tanggal 13, 14, atau tanggal 10,5 itu sebaiknya tidaklah, agar kita ada jeda untuk berefleksi semua," kata Haedar.

Selain itu, Muhammadiyah juga mengimbau para partai politik maupun tokoh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertutur kata dan tidak saling melontarkan berbagai pernyataan yang memicu sengketa menjelang Pilkada.

Menurutnya, para seluruh tokoh masyarakat dalam kehidupan berbangsa yang heterogen jangan membuat hal-hal yang semakin memperkeruh situasi.  "Untuk umat islam, kita berharap tetap sebagaimana karakter islam Indenesia yang moderat untuk bisa mengedepankan keteladanan dan suasana damai," ucapnya.

Haedar juga mengimbau kepada kelompok agama dan kelompok sosial lain untuk merawat kebersamaan, menjaga tenggang rasa dan saling berjiwa besar. Apalagi, budaya masyarakat Indonesia bisa saling menjaga toleransi.

Haedar juga mengimbau agar warga masyarakat memanfaatkan Pilkada secara normal dan wajar, serra menggunakan hak pilihnya dengan cerdas, dewasa, dan bertanggung jawab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement