REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menanggapi rencana aksi 11 Februari 2017 atau 112 yang diinisiasi oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI.
Mu’ti mengimbau warga Muhammadiyah untuk lebih fokus pada pembinaan umat melalu pendidikan, ekonomi dan kesehatan. “Aksi-aksi itu sangat sarat muatan politik,” ujar Mu’ti kepada Republika.co.id, Selasa (7/2).
Ia mengatakan, ongkos untuk turun mengikuti aksi terlalu mahal secara finansial maupun sosial. Namun, katanya, menyampaikan pendapat merupakan hak setiap warga negara.
Muhammadiyah menilai, lanjutnya, rencana aksi tersebut bisa kontraproduktif. Menurut Mu’ti saat ini yang diperlukan membangun suasana yang sejuk dan kondusif serta persatuan dan kesatuan. “Karena itu warga Muhammadiyah sebaiknya berkhidmad di jalan dakwah kultural,” katanya.
Seperti diberitakan, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI berencana menggelar aksi pada 11 Februari 2017 atau 112 mendatang. Mereka berencana akan berkumpul di Masjid Istiqlal kemudian menuju Monas dan berjalan ke HI kemudian kembali lagi ke Monas untuk membubarkan diri.
Baca juga, Tim Advokasi GNPF: Ahok yang Ludah Semua yang Nyiram.