REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Deputi Koordinasi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan Tana Toraja akan diusulkan masuk sebagai bagian Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
"Rapatnya pagi (1/2) di Jakarta, ditindaklanjuti oleh Pak Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, hasil keputusan yang kita sepakati bahwa Toraja akan masuk dari bagian 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)," kata Safri Burhanuddin yang ditemui di Makassar di sela Rapat Teknis Percepatan Pengembangan KSPN Toraja di Makassar, Selasa (7/2).
Jika masuk dalam KSPN, kata dia, Tana Toraja akan dibiayai oleh Bank Dunia, meskipun anggarannya saat ini belum dimasukkan. Sebelumnya, Pemerintah Pusat telah menetapkan 10 KSPN, di mana Tana Toraja tidak termasuk di dalamnya. "Kita coba membahas agar Toraja bisa dimasukan dalam program berikutnya," ujarnya.
Safri mengatakan jika menunggu kegiatan yang dilakukan oleh Bank Dunia, butuh proses yang membutuhkan waktu satu hingga dua bulan, namun programnya bisa berjalan dua atau empat tahun. "Kita paralel saja, sambil persiapan di sana (Bank Dunia), kita jalan saja dulu," ucapnya.
Untuk percepatan pengembangan yang akan dilakukan di Toraja, lanjutnya, akan dilakukan pengembangan aksesibilitas. "Karena untuk atraksi wisata, kita anggap sudah lengkap, maka tim ini akan fokus pada aksesibilitas untuk Bandara Pongtiku dan Bandara Buntu Kuni," kata dia.
Pihaknya, lanjut dia, akan melihat dan mempertimbangkan bandara yang lebih potensial untuk dikembangkan sampai 50 tahun ke depan. "Nantinya akan dikaji oleh tim terpadu dari Jakarta, dan bandara tersebut akan ditinjau secara langsung," ujarnya.
Rapat teknis tersebut turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata, Badan Promosi Pariwisata Sulsel, Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae, dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan.