Senin 06 Feb 2017 16:08 WIB

Banjir Genangi Puluhan Rumah di Kecamatan Jati Kudus

Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Puluhan rumah warga di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tergenang banjir menyusul curah hujan yang tinggi di daerah setempat.

Berdasarkan pantauan, Senin (6/2), rumah warga yang tergenang banjir tersebar di tiga dukuh di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Di antaranya, di Dukuh Tanggulangin, Gendok dan Barisan dengan ketinggian bervariasi.

Akibat banjir tersebut, beberapa warga yang rumahnya kemasukan air masih tetap menempati rumahnya dengan menyelamatkan barang-barang berharganya di tempat yang jauh dari kemungkinan tergenang air.

"Beberapa barang elektronik sudah kami selamatkan di tempat yang aman dan lemari pakaian hanya bisa dinaikkan dengan mengganjalnya menggunakan tempat bekas botol minuman," kata salah seorang warga yang rumahnya kebanjiran Musyafa di Kudus, Senin (6/2).

Sebetulnya, kata dia, banjir terjadi sejak sepekan, sedangkan mulai masuk rumah sejak beberapa hari terakhir. Padahal, lanjut dia, lantai rumahnya sudah ditinggikan hingga tiga kali, sehingga saat ini sudah ditinggikan hingga 1 meteran dari pondasi sebelumnya.

Meskipun demikian, lanjut dia, masih saja tergenang banjir hingga ke dalam rumah. Hal serupa juga dialami Munifah mengakui, lantai rumahnya juga ditinggakan hingga tiga kali, namun masih saja tergenang banjir.

Untuk lantai di dalam rumah, kata dia, sempat tergenang banjir pada pekan kemarin, sedangkan saat ini untuk lantai teras yang belum ditinggakan saat ini tergenang banjir hingga lutut orang dewasa. Mundarsih, warga lainnya juga mengalami nasib serupa, air menggenangi rumahnya hingga bagian ruang tamu dan teras, karena belum sempat ditinggikan.

Genangan banjir, lanjut dia, biasa terjadi ketika curah hujan tinggi, sedangkan debit air di Sungai Wulan juga tinggi, sehingga air yang menggenang di kawasan penduduk di Desa Jati Wetan tidak bisa dibuang ke Sungai Wulan menggunakan mesin pompa penyedot air.

"Kami hanya bisa menunggu debit air di Sungai Wulan surut, sehingga air di pemukiman penduduk bisa disedot untuk dibuang ke sungai," ujarnya.

Kepala Desa Jati Wetan Suyitno membenarkan, adanya rumah penduduk yang tergenang banjir, menyusul curah hujan yang tinggi, sedangkan airnya tidak bisa dibuang ke Sungai Wulan karena debit airnya sedang tinggi.

Ia mencatat, ada sekitar 100-an rumah penduduk yang kemasukan air, menyusul air yang menggenang tidak bisa dibuang ke Sungai Wulan dengan bantuan mesin pompa penyedot air.

Beberapa jalan pemukiman penduduk, katanya, memang ada yang tergenang banjir, namun tidak terlalu dalam, demikian halnya genangan di dalam rumah warga juga tidak tinggi karena hanya semata kaki. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement