Senin 06 Feb 2017 13:50 WIB

Masuk Nominasi Cagub, Bima Arya Pilih Fokus ke Bogor

Walikota Bogor Bima Arya menjawab pertanyaan dari peserta Kuliah Umum, di Bale Runawat Unpad, Jl Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (5/9). (Mahmud Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Walikota Bogor Bima Arya menjawab pertanyaan dari peserta Kuliah Umum, di Bale Runawat Unpad, Jl Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (5/9). (Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bogor Bima Arya memilih untuk fokus bekerja menyelesaikan masalah-masalah prioritas seperti kemacetan, PKL dan sampah di Kota Bogor, terkait dengan hasil survei yang menyatakan dirinya masuk dalam 16 kandidat Calon Gubernur Jawa Barat 2018.

"Nah kalau saya sendiri, saat ini masih memilih untuk fokus penyelesaian persoalan di Kota Bogor. Jadi tidak ada langkah-langkah kampanye di Jawa Barat, bagaimana mungkin saya kampanye atau sosialisasi di Jawa Barat, ketika program-program prioritas belum optimal di Kota Bogor," kata Bima Arya di Bandung, Senin (6/2).

Ditemui usai menghadiri acara Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Semester II/2016 Tahap II, di Kantor BPK Perwakilan Jabar Kota Bandung, ia mengatakan waktu pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 masih lama sehingga situasi politiknya sangat dinamis.

"Menurut saya, Pilgub Jabar masih satu tahun lebih, jadi kondisi (politiknya) masih bisa dinamis, masih ada yang bisa naik dan masih ada yang turun. Dan faktor yang sangat menentukan itu ada dua hal, yakni pertama kinerja dan kedua sosialiasi dari kinerja itu," kata dia.

Namun, terlepas dari pilihnya untuk fokus bekerja menyelesaikan masalah prioritas di Kota Bogor, Bima Arya, menyatakan apresiasi atas hasil survei yang dirilis dua lembaga dan menyatakan dirinya masuk dalam kandidat calon gubernur. "Sebetulnya ada beberapa survei lain yang hasilnya mirip-mirip disampaikan ke saya. Bagi saya itu, satu hal yang saya maknai sebagai mungkin apresiasi terhadap kinerja yang diketahui tidak hanya oleh warga Kota Bogor tapi juga luar Kota Bogor, " kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan masuknya dirinya dalam kandidat calon gubernur salah satunya dikarenakan faktor media sosial dan media massa memberikan kinerjanya sebagai kepala daerah di Kota Bogor. "Dan mungkin faktor sosial media, karena saya tidak pernah kampanye atau sosialiasi sama sekali di Jabar. Kalaupun ke luar kota, paling ke Bandung. Ketika masuk radar survei calon gubernur, itu mungkin faktor media dan media sosial," kata dia.

Sebelumnya berdasarkan hasil survei Indo Riset Konsultan dinyatakan Wali Kota Bogor Bima Arya masuk dalam 16 nama kandidat Calon Gubernur Jawa Barat 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement