Senin 06 Feb 2017 13:33 WIB

Kementan Targetkan 1.000 Toko Tani di Jabodetabek

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Warga berdesak desakan membeli bawang putih saat pembukaan Toko Tani Indonesia (TTI) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (15/6). (Republika/ Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga berdesak desakan membeli bawang putih saat pembukaan Toko Tani Indonesia (TTI) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (15/6). (Republika/ Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengupayakan pemangkasan rantai pasok melalui salah satunya Toko Tani Indonesia (TTI). Tahun ini ditargetkan akan ada 1.000 TTI yang tersebar khusus di Jakarta Bogor Depok dan Tangerang (Jabodetabek).

"640 sudah selesai," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan ke TTI Center, Pasar Minggu, Senin (6/2).

Saat ini fokus masih dilakukan di Jabodetabek karena menurut Amran, barometer ada di Jabodetabek. Menurutnya, jika masalah harga pangan di Jakarta telah dapat diatasi, maka masalah harga di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar, Medan dan wilayah lainnya akan mengikuti.

Program yang digagas Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga baik di tingkat petani maupun di tingkat konsumen. Amran mengatakan, dengan adanya TTI telah memangkas 8 rantai distribusi menjadi hanya 3 rantai distribusi.

Pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahja Widayanti mengatakan, TTI akan berdampak pada terjadinya standardisasi harga yang tidak merugikan petani maupun konsumen. Sebab pedagang tidak bisa menjual barang dagangannya dengan harga terlampau tinggi

"Mereka akan melakukan penyesuaian harganya dengan TTI," ujar dia.

Sementara Kementan melakukan penghitungan harga di tingkat petani, Tjahja melanjutkan, pihaknya menentukan harga ritel. Maksudnya, harga yang sesuai di tingkat konsumen.

"Itu akan terjadi penyesuaian nantianya krn TTi ini kan langsung ke konsumen," katanya.

Upaya stabilisasi harga yang dilakukan baik Kementan maupun Kemendag perlu segera dilakukan, mengingat dalam hitungan bulan akan memeasuki perayaan keagaamaan Idul Fitri. Seperti diketahui, pada saat Ramadhan dan menejlang Idul Fitri, harga pangan strategis mengalami lonjakan harga.

Berdasarkan pantauan Republika di TTI Center, beras dijual dengan harga Rp 8.000 per kg, bawang merah Rp 27 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 35 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 60 ribu per kg, bawang putih Rp 34 ribu per kg, daging sapi Rp 80 ribu per kg, daging kerbau Rp 65 ribu per kg, gula pasir Rp 12.500 per kg dan minyak goreng Rp 12 ribu per liter.

Di Jakarta, selain TTI Center, ada sebanyak 22 TTI yang tersebar di sekitar Jakarta Selatan (11 TTI), Jakarta Timur (6 TTI) dan Jakarta Barat (5 TTI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement