REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf menilai, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok keceplosan saat mengungkapkan dirinya mempunyai bukti percakapan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan KH Ma'ruf Amin. Keceplosan tersebut terjadi karena Ahok terbawa emosi atau berusaha membela diri dalam sidang lanjutan kasus penistaan agama.
"Saya pikir ini Ahok terbawa emosi atau terdorong oleh keinginan untuk membela diri. Itu saya pikir Ahok dan pengacaranya itu keceplosan mengatakan bahwa mereka itu punya transkrip pembicaraan (antara SBY dan KH Ma'ruf Amin)," kata Maswadi saat dihubungi Republika, Sabtu (4/2).
Maswadi melanjutkan, tanpa disadari, ketidaksengajaan Ahok mengungkapkan dirinya mempunyai bukti percakapan antara SBY dan KH Ma'ruf Amin tersebut telah menambah masalah baru bagi sang calon gubernur. Itu tak lain karena perolehan bukti percakapan yang masih menjadi pertanyaan tersebut, bisa saja kembali membawanya berurusan dengan hukum.
"Dengan mengungkapkan itu (bukti percakapan SBY dan KH Ma'ruf Amin), tambah lagi satu kasus yang harus dihadapi oleh Ahok. Ini belum lagi beres, tambah lagi, dan itu menyinggung orang lain lagi," ucap Maswadi. Maswadi melanjutkan, meski Ahok dan tim pengacaranya bersikukuh tidak mengatakan telah melakukan penyadapan, mereka mengaku memiliki transkrip percakapan antara SBY dan KH Ma'ruf Amin. Sementara, transkrip tersebut tidak mungkin diperoleh tanpa adanya penyadapan.
Baca juga berita, Pengacara Ahok Bantah Punya Rekaman Komunikasi SBY-KH Ma'ruf Amin.