Ahad 05 Feb 2017 00:44 WIB

‘Ahok Masih Ceroboh Sehingga Babak Belur di Pilkada DKI’

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (ketiga kiri) didampingi kuasa hukumnya menunjukan bukti kejanggalan sejumlah saksi pelapor saat memberikan keterangan kepada media usai menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (ketiga kiri) didampingi kuasa hukumnya menunjukan bukti kejanggalan sejumlah saksi pelapor saat memberikan keterangan kepada media usai menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf menilai, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah ‘babak belur’ dalam keikutsertaannya di kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017. Itu tak lain karena menurutnya, hingga saat ini Ahok masih belum bisa mengontrol ucapannya.

"Sebenarnya Ahok sudah babak belur (dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017) ini. Itu karena kecerobohannya dalam berbicara," kata Maswadi kepada Republika, Sabtu (4/2).

Maswadi menuturkan, memang sudah menjadi ciri khas Ahok yang selalu berbicara ceplas-ceplos dan tidak bisa memperkirakan dampak dari ucapannya sendiri. Puncaknya, ketika Ahok bersikap kasar terhadap Ketua MUI, KH Ma'rauf Amin dalam persidangan lanjutan kasus penistaan agama yang membuat banyak umat Islam tersinggung, terutama warga Nahdliyin.

“Dia itu kan ciri-cirinya berbicara sembarangan tanpa memperkirakan dampak ucapannya itu bagi publik. Dia kan ceplas-cepols aja. Ini memang di pengadilan itu sudah puncaknya, karena tadinya NU yang agak bersimpati ke dia itu pun sekarang sudah tersinggung betul," terang Maswadi.

Maswadi melanjutkan, keikutsertaan Ahok di Pilkada DKI Jakarta, mestinya bisa membuat Ahok dan tim kuasa hukumnya berusaha memperbaiki citranya di mata umat Islam. Terutama, setelah melakukan penistaan Al Quran.

Namun, menurut Maswadi, yang terjadi malah sebaliknya. Ahok malah semakin memperburuk citranya dengan bersikap kasar terhadap KH Ma'ruf Amin yang merupakan seorang ulama.

"Jadi sudah semakin mendalam bukan semakin membaik citranya umat Islam terhadap dia, tapi semakin memburuk dan semakin meluas. Itu lah yang tidak dipikirkan oleh Ahok dan pengacaranya itu, padahal dia sedang ikut pilkada," ucap Maswadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement