Sabtu 04 Feb 2017 19:46 WIB

Bawaslu DKI Akui Masih Ada Kekeliruan dalam DPT

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Angga Indrawan
Petugas mengamati pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2017 di Kelurahan Cikini, Jakarta, Jumat (23/12).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Petugas mengamati pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2017 di Kelurahan Cikini, Jakarta, Jumat (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Muhammad Jufri mengakui memang masih ada kekeliruan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pilkada DKI Jakarta. Dia meyakini tidak ada unsur kesengajaan dalam masalah tersebut karena hanya sedikit kesalahan yang terjadi.

Jufri menjelaskan, beberapa kesalahan yang ditemukan dalam DPT di antaranya ada orang yang terdaftar di dua Tempat Pemungutan Suara (TPS), ada yang terdaftar dua kali di satu TPS, dan ada empat pemilih mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama.

"Kita anggap bahwa ini semuanya adalah kekeliruan, ketidaksengajaan. Karena ini hanya satu ditemukan. Kecuali kalau masif, ada kesengajaan," tutur dia usai menghadiri diskusi pilkada di Menteng, Jakarta, Sabtu (4/2).

Jufri menyebut, berbagai kekeliruan tersebut terjadi karena ada kesalahan dalam proses saat memasukan data. Hal ini pun sudah diakui petugas TPS yang bersangkutan. Pihaknya sudah merekomendasikan kepada KPU untuk menindaklanjuti persoalan itu.

"Semua itu sudah kami lakukan pengkajian dan kami menduga bahwa ini pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh KPU dan kami sampaikan kepada KPU untuk ditindaklanjuti," ungkap dia.

Terkait adanya foto orang yang mempunyai tiga KTP-el yang beredar di media sosial, Jufri mengatakan itu informasi bohong. Foto tersebut menggambarkan tiga kartu KTP-el dengan nama yang berbeda, alamat yang berbeda, dan tanggal lahir berbeda. Sedangkan foto orangnya, sama.

"Ternyata ada beberapa foto yang memang itu ditempel. Itu berita hoax. Enggak benar itu. Tapi untuk lebih jelas silahkan laporkan kepada pengawas pemilu, dan dilengkapi dengan bukti agar kami bisa tindaklanjuti nanti," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement