Sabtu 04 Feb 2017 14:56 WIB

Agar Kegaduhan Berhenti, GP Ansor Ingatkan Tim Ahok-Djarot Berhenti Serang KH Ma'ruf Amin

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta
Foto: Antara
Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbuatan tak patut yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan kuasa hukumnya kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH Ma'ruf Amin di persidangan, sangat melukai warga Nahdliyin, khususnya di barisan GP Ansor.

Ketua Hubungan antarlembaga GP Ansor, Redim Octo Fudin mengatakan, warga Nahdliyin tidak terima atas perlakuan tidak pantas pihak Ahok terhadap Rais Am NU tersebut. Padahal, kata Redim, warga NU selama ini tidak pernah bermasalah atau menyudutkan pihak Ahok.

"Ansor atau Banser nggak pernah mengusik Pak Ahok, tidak pernah melakukan atau pernyataan yang tidak mengenakkan dan menyudutkan Pak Ahok, malah membantu iya," ujar Redim dalam diskusi di Warung Daun Cikini, Menteng, Jakarta, Sabtu (4/2).

Karenanya, dia menilai, apa yang dilakukan oleh pihak Ahok sebagai blunder politik. Bahkan, bara Banser yang semula tidak bermasalah dengan Ahok kini bereaksi.

Namun demikian, dia mengatakan, Banser masih menahan diri, mengingat kebesaran hati KH Ma'ruf yang telah memaafkan pihak Ahok. "Ketika kyai kami, orang tua yang kami hormati diginikan, kita marah, malah saya dapat kabar dari Ansor Jaksel, mereka akan geruduk rumah Lembang. Saya agak berat untuk tahan, tapi kalau bicara ortu yang dilecehkan ya marah kami," ujarnya.

Karenanya, dia menuntut, permintaan maaf yang tulus oleh pihak Ahok. Tentunya, dibarengi dengan tidak niatan-niatan tertentu dan tidak untuk kembali melakukan hal yang serupa.

"Saya ingatkan, mesti diingatkan bicara Pak Ahok, perlakuan Ahok ke kiai dan ulama dan orangtua yang lebih tua ke dia, permintaan maaf itu harus disertai niat yang tulus disertai niat yg benar benar ikhlas dan ridho kepada kiai," ujarnya.

Selain itu, dia juga menekankan, pihak Ahok agar mengingatkan pihak buzzer Ahok di media sosial berhenti menyerang dan menjelekkan Maruf Amin. Pasalnya, tidak sedikit para pendukung Ahok juga masih berkoar untuk menyerang Ma'ruf Amin.

Hal ini kata dia, bisa memicu kegaduhan berkelanjutan oleh para warga nahdliyin yang saat ini tengah diredamkan. "Tim sukses jangan membuat pernyataan yang tidak elok lagi, tim cyber Ahok Jarot, tolong diingatkan, membuat suasana makin gaduh. Kalau makin dibuat gaduh, makin tidak baik, masalahnya masih dikiai Ma'ruf, gimana mau selesai, kalau kiai kami disudutkan, dan dijelekkan," ujar Redim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement