REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya memprioritaskan bantuan makanan untuk para penumpang KM Mutiara Sentosa I, yang sudah sehari-semalam terombang-ambing di laut akibat kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar.
Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Hari Setyabudi di Surabaya, Jumat (3/2) malam menginformasikan, bantuan makanan itu menjadi prioritas agar segera sampai ke lokasi terombangambingnya KM Mutiara Sentosa I. Kapal tersebut berada di koordinat 06 derajat dan 46.39 lintang selatan, dekat Karang Jamuang, Jawa Timur.
Kapal pengangkut bantuan bahan bakar yang telah diluncurkan Syahbandar dari Tanjung Perak Surabaya sejak Jumat pukul 13.00. Informasi terakhir, kapal harus berlindung di Karang Jamuang akibat cuaca buruk yang menyebabkan gelombang tinggi.
"Untuk itu jam 21.00 kami kirim lagi Kapal Tug Boat (TB) Krisna dan TB Restu Utama dengan membawa perbekalan lagi agar segera sampai terlebih dahulu ke para penumpang KM Mutiara Sentosa I," kata Hari.
(Baca Juga: KM Mutiara Sentosa Terombang Ambing di Laut)
TB Krisna dan TB Restu Utama yang mengangkut bantuan makanan itu diperkirakan sampai di lokasi KM Mutiara Sentosa I pada Sabtu sekitar 02.00 WIB dini hari. Hari juga berharap kapal yang membawa bantuan bahan bakar yang harus berlindung di Karang Jamuang bisa segera terbebas dari cuaca buruk sehingga bisa sampai di lokasi bersama-sama dengan TB Krisna dan TB Restu Utama pada pukul 02.00 dini hari. "Dengan begitu KM Mutiara Sentosa I bisa langsung bergerak ke Tanjung Perak pada pukul 02.00," ujarnya.
Namun Hari memastikan KN 225 Sarnas Surabaya sudah mendahului bergerak ke lokasi pada Jumat pukul 20.00, menyusul setelah itu kapal Armada KPLP Tanjung Perak. "Mereka cepat bergerak seandainya dibutuhkan evakuasi. Sebab Nakhoda KM Mutiara Sentosa I menginformasikan kalau persediaan air minum sudah menipis," ujarnya.
Hari lebih lanjut menyayangkan PT Atosim, agen KM Mutiara Sentosa I di Surabaya, yang tidak segera melaporkan kejadian kehabisan BBM itu ke pihaknya. Terlebih kapal penumpang jenis roll on - roll off (roro) itu mengangkut 180 penumpang yang di antaranya terdapat anak-anak dan bayi.
Syahbandar, katanya, baru mendapat laporan sekitar pukul 13.00, Jumat siang. "Padahal kalau dilaporkan dari pagi sudah pasti selesai dan tidak akan bertele-tele seperti ini," ujarnya.
Karenanya Hari berharap dua unit kapal TB yang digerakkannya dengan membawa bantuan perbekalan bisa segera sampai di lokasi. Dapat membantu para penumpang yang dikabarkan telah kehabisan persediaan makan.