Kamis 02 Feb 2017 14:27 WIB

Curah Hujan Tinggi, Pemeliharaan Jalan di Semarang Diintensifkan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Hujan petir (ilustrasi)
Foto: AP
Hujan petir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Tingginya curah hujan yang turun di wilayah Kabupaten Semarang terus berdampak pada kondisi ruas jalan nasional yang ada di daerah ini. Akibat jamak tergenang air hujan ruas jalan ini mengalami kerusakan, terutama untuk badan jalan yang berlapis aspal.  

 Sehingga para pengguna jalan ini akan jamak menemui lubang jalan maupun jalan yang aspalnya mengelupas. Pada kondisi hujan lebat, lubang jalan ini bisa membahayakan para penggguna jalan dan acap kali memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

 Kondisi ini menginspirasi jajaran Satlantas Polres Semarang untuk melakukan 'pengecatan' (menandai lubang-lubang jalan atau menangani jalan yang mengalami kerusakan fisik lainnya-red).  “Kami bukan overlapping, justru kami ingin membantu pihak terkait dalam pemeliharaan jalan untuk segera melakukan penanganan,” kata Kasatlantas Polres Semarang, AKP Dwi Nugroho, di Ungaran, Rabu (1/2).

 Kasatlantas mengungkapkan, 'pengecatan' ini merupakan bagian dari inventarisir titik-titik kerusakan jalan nasional. Data kerusakan jalan yang telah diperoleh tersebut selanjutnya akan diteruskan kepada pihak terkait, dalam hal ini pihak Dinas Bina Marga.

Langkah tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas, terutama saat hujan turun. Dari beberapa kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor di jalan nasional ini disumbang oleh kerusakan jalan.

Sebab pada saat turun hujan lubang jalan dapat membahayakan pengguna jalan bila tertutup genangan air. Hingga sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas di antaranya bahkan berakibat fatal bagi pengendara sepeda motor.

Demikian halnya dengan besarnya dimensi lubang juga jamak memicu kemacetan arus lalu lintas. “Niat kami untuk membantu pihak-pihak terkait sekaligus untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas," tuturnya.

Sementara itu, Supervisi Pemeliharaan Jalan Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) ruas Banyumanik-Bawen, Ade Suparba mengamini cuaca dengan intensitas hujan yang tinggi bisa berdampak pada kerusakan fisik jalan. Sehingga upaya pemeliharaan jalan juga ditingkatkan.

Saat ini, kata dia, pemeliharaan jalan yang disebabkan oleh tingginya curah hujan juga masih berjalan. Sesuai kewenangannya, pemeliharaan jalan ini dilakkukan mulai dari KM 11+500 hingga KM 34+000 dengan total panjang 22,5 kilometer.

Pemeliharaan jalan yang dimaksud dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero). “Pemeliharaan yang dimaksud antara lain berupa penutupan atau penambalan lubang dengan bahan sejenis dan sesuai dengan  spesifikasi,” katanya.

Pemeliharaan jalan ini juga diawali dari inventarisasi kerusakan. Lubang jalan yang sudah diinventaris selanjutnya ditutup dengan aspal sejenis. Pekerjaan ini dilakukan setiap hari hingga masa pemeliharaan selesai.Namun ia juga mengakui, pelaksanaan di lapangan juga sangat tergantung dengan kondisi cuaca. Apalagi dalam kondisi cuaca yang sering turun hujan, akhir-akhir ini.

Untuk itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh aparat Polres Semarang dalam membantu menginventarisir kerusakan jalan ini. Karena beberapa ruas jalan nasional ini juga masuk dalam wilayah hukum Satlantas Polres Semarang.

“Kami juga punya petugas untuk mengawasi dan menginventarisir kerusakan fisik jalan sesuai dengan kewenangan area kerja. Upaya yang dilakukan teman-teman polisi lalu lintas ini juga sangat membantu,” katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement