REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan kesiapan logistik Pilkada untuk pemungutan suara 15 Februari mendatang di 101 daerah. Logistik Pilkada yang antara lain terdiri atas kertas suara, kotak suara, dan sejumlah formulir itu dipastikan tiba di tempat pemungutan suara (TPS) sehari sebelum hari pemungutan suara.
Komisioner KPU RI Divisi Perencanaan Keuangan dan Logistik, Arief Budiman mengungkap saat ini telah ada 75 daerah yang logistiknya sudah sampai ke tingkat kabupaten/kota. "Sisanya 26 daerah sedang proses, sebagian masih di pabriknya, sebagian masih di perjalanan," kata Arief saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (1/2).
Menurut Arief, kendati masih ada 26 daerah yang belum tiba, namun ia memastikan logistik akan segera tiba di masing-masing wilayah. Karena, menurutnya proses produksi logistik seluruh daerah Pilkada telah selesai. Hanya memang, proses distribusi logistik yang masih terus berproses.
Logistik Pilkada yang telah sampai di tingkat kabupaten/kota tersebut selanjutnya akan terlebih dahulu disortir, kemudian dipacking ke kotak suara. "Nah kemungkinan seminggu sebelum hari pemungutan suara mulai didistribusikan ke kecamatan, diperkirakan tiga hari ke kecamatan, tiga hari ke desa, satu hari sebelum pemungutan suara sudah tiba di TPS," kata Arief.
Ia menambahkan, pengiriman logistik Pilkada untuk daerah-daerah yang letaknya jauh dan terpencil juga akan dilakukan lebih cepat dibanding daerah lain. Hal ini untuk memastikan, logistik Pilkada tiba tepat pada waktu dan tanpa hambatan. Sehingga, proses pemungutan suara di daerah tersebut bisa serempak dengan daerah lain
"Untuk beberapa daerah pegunungan dan kepulauan misal Mentawai, Morotai, Sabang, ada juga, kita sudah minta teman-teman kabupaten, kota maupun provinsi untuk mengatur. Daerah-daerah yang jauh, dikirim dua minggu lebih awal daripada daerah-daerah yang daratan, yang penting mereka atur sehari sebelum sudah sampai di TPS," katanya.