Rabu 01 Feb 2017 15:15 WIB

Ahok Minta Maaf ke KH Ma'ruf Amin

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham
Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (24/1).
Foto: Antara
Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok memastikan akan selalu menghormati para ulama-ulama besar, termasuk Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin. Karena itu, Ahok melayangkan permintaan maafnya kepada Ma'ruf Amin.

"Sehingga, saya meminta maaf kepada KH Ma'ruf Amin apabila terkesan memojokkan beliau, meskipun beliau dihadirkan kemarin oleh Jaksa sebagai Ketua Umum MUI, saya mengakui beliau juga sesepuh NU. Dan saya menghormati beliau sebagai sesepuh NU, seperti halnya tokoh-tokoh lain di NU, Gus Dur, Gus Mus, tokoh-tokoh yang saya hormati dan panuti," kata Ahok saat kampanye blusukan di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (1/2).

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua itu menjelaskan, sudah seyogyanya di dalam persidangan setiap saksi yang hadir akan dipanggil dengan sebutan saudara saksi. "Hakim sama pak Jaksa saja di sidang bilang pak Kyai panggil saudara saksi," kata Ahok.

Ahok juga merasa telah diadu domba oleh oknum  tertentu terkait sikapnya yang dianggap tidak menghormati Ketua MUI Ma'ruf Amin dalam persidangan Selasa (31/1), kemarin. "Aku enggak ngerti kenapa kita yang minta maaf. Itu yang penghasut adu domba, yang adu domba kan jubir (juru bicara pasangan calon lain) memang kita ada apa? Enggak ada apa-apa kok. Bingung gue. Yang makanya harus meredakan suasana itu yang adu domba itu yang dilempengin," kata Ahok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement