Rabu 01 Feb 2017 03:53 WIB

Populasi Harimau Sumatra Diperkirakan Meningkat

Harimau Sumatra yang hidup di hutan tropis Sumatra.
Foto: pixabay
Harimau Sumatra yang hidup di hutan tropis Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Pejabat wilayah III Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Bengkulu dan Sumatra Selatan, menyebutkan populasi Harimau Sumatera dalam kawasan itu diperkirakan mengalami peningkatan hingga 166 ekor.

Kepala Bidang wilayah III TNKS Bengkulu dan Sumsel, Ismanto saat berada di kantor TNKS seksi VI Kabupaten Rejang Lebong, Selasa (31/1), dari hasil pendataan yang mereka lakukan dalam dua tahun belakangan diketahui terjadi peningkatan populasi Harimau Sumatera yang tersebar dalam empat provinsi kawasan TNKS.

"Berdasarkan hasil pendataan dan pengamatan kamera yang dipasang dalam kawasan TNKS tahun 2014 diketahui populasi Harimau Sumatera mengalami peningkatan mencapai 166 ekor. Jumlah ini diketahui dari pengamatan kamera tersembunyi yang antara satu dengan lainnya berbeda-beda luriknya," kata Ismanto.

Meski populasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di kawasan TNKS mengalami peningkatan namun upaya perburuan terhadap satwa yang dilindungi tersebut kata dia, masih kerap terjadi hal ini diketahui setelah petugas Polisi Kehutanan TNKS mendapati sejumlah jerat harimau yang dipasang terutama di beberapa lokasi dalam wilayah Kabupaten Muko-Muko.

Kasus perburuan Harimau Sumatera ini juga diketahui setelah adanya penangkapan tersangka perdagangan satwa langka oleh aparat penegak hukum pada 2015 lalu dan telah divonis oleh PN Argamakmur (Bengkulu Utara) terhadap dua pelakunya berupa hukuman maksimal dengan divonis empat tahun pelakunya dan tiga tahun untuk penadahnya.

Untuk memantau populasi Harimau Sumatra di TNKS wilayah Bengkulu kata Ismanto, pada tahun ini pihaknya telah mengusulkan pemasangan kamera tersembunyi (kamera trap) kepada Balai Besar TNKS di Sungai Penuh, Jambi yang merupakan bantuan hibah dari negara Jerman.

"Kamera trap ini rencananya akan dipasang di sejumlah wilayah yang diindikasikan menjadi jalur perlintasan Harimau Sumatra, sehingga bisa dipantau keberadaannya dalam wilayah TNKS dalam Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong," ujarnya.

Dia berharap rencana pemasangan kamera pengintai ini dapat terealisasi sehingga jumlah pasti populasi Harimau Sumatera bisa diketahui, dimana ini akan menjadi penilaian keberhasilan program mereka oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan terjadinya peningkatan populasi harimau sebanyak 10 persen dari sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement