REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepolisian Resor Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menyalurkan bantuan air bersih menggunakan mobil water canon ke desa-desa di Kecamatan Woha yang tergenang banjir pada Selasa (31/1). "Saya sudah kerahkan personel untuk membantu warga terdampak banjir mendapatkan air bersih," kata Kapolres Bima AKBP M Eka Faturrahman.
Ia mengatakan, satu unit mobil water canon dikerahkan untuk mendatangi langsung kawasan permukiman penduduk yang terendam banjir sejak pukul 05.00 WITA, akibat meluapnya air Dam Parado, di Kecamatan Palibelo. Banjir juga disebabkan curah hujan yang cukup tinggi selama seminggu terakhir di wilayah Kabupaten Bima.
Desa di Kecamatan Woha yang tergenang banjir, kata Eka, adalah Desa Naru, Nisa, Waduwani, Talabiu, Penapali, Tenga, dan Tente. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut, namun kerugian akan dialami petani akibat sawah yang ditanami kemungkinan rusak terendam banjir.
"Saya bersama bupati sudah meninjau beberapa lokasi banjir, seperti Desa Talabiu, Naru, Nisa, dan Penapali," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat masih bersiaga di rumah masing-masing karena air sungai Palibelo masih meluap. Namun, situasi tetap aman dan terkendali. Anggota Polres Kabupaten Bima dan TNI AD juga terlibat membantu evakuasi barang-barang milik korban banjir ke tempat yang lebih aman.
Sementara, anggota Satuan Lalu Lintas mengatur arus kendaraan di jalan raya yang terdampak arus banjir. Tim gabungan juga masih berada di tiap-tiap titik lokasi banjir guna memantau situasi dan membantu warga yang terkena musibah banjir. "Rencananya tim gabungan juga akan membangun dapur umum," kata Eka.