REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Realisasi investasi di Kota Cirebon sepanjang tahun lalu bisa mencapai target. Meskipun, jumlah investasinya menurun dibandingkan 2015.
Menurut Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kota Cirebon Icip Suryadi, nilai investasi di wilayahnya tahun lalu mencapai Rp 1,357 triliun. Sedangkan tahun sebelumnya Rp 1,387 triliun. Berdasarkan data BPMPPT, realisasi investasi ini didominasi sektor perdagangan dan jasa. Nilainya sekitar Rp 1,2 triliun.
Selain itu, ada di sektor industri sebesar Rp 19,1 miliar, pariwisata Rp 104 miliar, serta sektor pengadaan sebesar Rp 27,3 miliar. “Jumlah perusahaan yang melakukan pendaftaran investasi baru atau pun yang teregistrasi sebanyak 1.346 perusahaan,’’ kata Icip, Selasa (31/1).
Icip mengakui, pertumbuhan ekonomi di Kota Cirebon sudah mencapai titik jenuh karena keterbatasan lahan. Karena itu, ia menilai, harus ada zona ekonomi baru. Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, kata dia, berupaya mendorong para investor untuk membantu pengembangan ekonomi di wilayah pesisir. Pasalnya, selama ini kawasan pesisir belum banyak dilirik oleh para investor. Misalnya di kawasan Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan. “Bidang yang akan didorong ke wilayah pesisir Kesenden masih tetap perdagangan dan jasa,’’ ujar dia.
Guna menarik minat investor, Icip mengatakan, pemkot berencana membangun sebuah taman terlebih dulu. Kehadiran taman ini diharapkan menarik kunjungan masyarakat. Sehingga, kata dia, para investor itu bakal terdorong untuk membangun tempat wisata di kawasan pesisir.