Selasa 31 Jan 2017 18:48 WIB

Penyakit DBD Mulai Merebak di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Winda Destiana Putri
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai merebak di wilayah Lampung seiring masih berlangsungnya musim penghujan bulan ini. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek (AM) Lampung bersiaga menangani merebaknya pasien DBD yang datang dari berbagai daerah.

Pemantauan Republika di beberapa rumah sakit di Kota Bandar Lampung, Selasa (31/1), pasien DBD mendominasi ruang penyakit dalam, meski jumlah pasiennya belum signifikan. Sepanjang bulan ini, di Rumah Sakit Graha Husada, pasien DBD tercatat tiga orang, anak-anak dan remaja. Di RSUDAM terpantau ada empat orang, pasien berasal dari daerah.

Sedangkan di RS Dadi Djokrodipo, tercatat empat pasien warga Kampung Umbul Jati, Kelurahan Sukaraja, Telukbetung Selatan harus dirawat karena virus aedes aegypti. Dari empat orang pasien tersebut, seorang meninggal dunia di RS Advent pada Selasa (17/1). Sedangkan tiga pasien lagi masih dirawat di RS Dadi Djokrodipo, Bandar Lampung.

Nisa (17), pasien warga Sukarame Bandar Lampung, mengaku sudah mengalami panas dan demam sejak empat hari di sekolahnya. Meski ia merasakan panas dan demam, namun karena masih mau makan, ia tetap beraktivitas sekolah. "Setelah diperiksa ke dokter dan dicek darah, ia terpaksa dirawat karena DBD," kata Yuni, kakak Nisa di RS Graha Husad, Selasa (31/1).

Sebelumnya, Nisa tetap bersekolah meski kondisi tubuhnya panas dan demam. Kondisi tubuhnya mulai melemah setelah beberapa hari panas dan demam, ia minta berobat ke dokter. "Alhamdulillah sekarang DBD-nya sudah mendingan, kata dokter sudah masuk hari ketujuh," ujarnya.

Pihak RSUDAM siap melayani pasien rujukan dari berbagai daerah terutama pasien DBD. Menurut Direktur RSUAM Heri Djoko, pasien rujukan pihaknya siap melayani. Phaknya akan menempatkan pasien DBD di ruang khusus sesuai kreteria anak dan dewasa. RSUAM menyediakan 200 tempat tidur untuk pasien DBD mulai dari VVIP, VIP, kelas I, II, dan III. Dari jumlah itu, sekitar 80 persen sudah terisi.

Ia menyebutkan penyakit DBD merupakan penyakit yang sudah pasti datang setiap tahunnya. Namun bukan berarti penyakit tersebut tidak bisa dicegah. Untuk itu dia mengimbau kepada masyarakat agar dapat mencegah sebelum penyakit tersebut menyerang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement