Selasa 31 Jan 2017 14:30 WIB

JIH Masih Rawat Dua Peserta Diksar Mapala UII

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengurus Mapala UII memberikan keterangan pers di Kampus UII Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Jumat (27/1) terkait meninggalnya tiga peserta Diksar The Great Camping (TGC) Mapala Unisi 2017.
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Pengurus Mapala UII memberikan keterangan pers di Kampus UII Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Jumat (27/1) terkait meninggalnya tiga peserta Diksar The Great Camping (TGC) Mapala Unisi 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jogja International Hospital (JIH) hingga saat ini masih merawat dua peserta Diksar Mapala UII. Satu di antaranya sempat dirawat di ICU dan mengalami psikogenik atau gejala fisik akibat kecemasan. Sementara satu lainnya sudah sempat pulang tapi kembali lagi ke rumah sakit karena penyakit lain.

"Masih ada dua orang (yang dirawat). Yang satu yang kemarin sempat masuk ICU tapi sekarang sudah di bangsal. Sekarang sudah membaik," kata Direktur Utama RS JIH Mulyo Hartana di RS JIH, Selasa (31/1). Menurutnya kondosi psikologi pasien ini agak labil karena mengalami kecemasan, namun masih normal.

UII Bakal Umumkan Sanksi untuk Tersangka Diksar

Hal tersebut terjadi lantaran pasien ini, kata Mulyo, memiliki kedekatan dengan peserta diksar yang meninggal dunia. UII dan JIH pun mendampingi pasien tersebut dengan tim khusus.  Sementara satu pasien lain yang sempat pulang, kembali dirawat karena memiliki hemoroid atau ambeien.

"Memang sudah punya keluhan ambeien lama. Sempat kami tawari operasi tapi ditolak. Belum tahu ini nanti akan ditindak operasi atau tidak," kata Mulyo.

Sebelumnya RS JIH melakukan pemeriksaan kesehatan pada puluhan peserta dan panitia Diksar Mapala UII sebanyak dua kali. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, 10 di antaranya harus menjalani rawat inap. Meski hanya tinggal dua pasien yang masih dirawat, peserta lainnya juga tetap diwajibkan kontrol kesehatan secara teratur ke JIH. Mulyo mengatakan pihaknya juga terus mengontrol kondisi pasien melalui layanan costumer care.

"Kami punya layanan costumer care. Jadi setelah pulang pasien masih kami kontrol melalui telepon untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement