REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Bawaslu RI Divisi Bidang Pengawasan, Daniel Zuchron, mengatakan Provinsi Papua dan Provinsi Jawa Tengah paling banyak memiliki TPS dengan tingkat kerawanan tinggi. Selain dua daerah itu, ada sejumlah daerah lain yang memiliki ribuan TPS rawan.
Berdasarkan pemetaan Bawaslu hingga akhir Januari, ada tujuh provinsi yang memiliki ribuan TPS rawan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Tujuh provinsi tersebut yakni Papua Barat (6.824 TPS), Aceh (4.010 TPS), Banten (3.857 TPS), Sulawesi Barat (3.157 TPS), DKI Jakarta (1.868 TPS), Gorontalo (481 TPS) dan Bangka Belitung (TPS 244 TPS). Tingkat kerawanan tersebut diukur berdasarkan lima aspek, yakni data pemilih, ketersediaan logistik, keterlibatan penyelenggara negara, politik uang dan prosedur pelaksanaan pilkada.
"Pemetaan ini berdasarkan hasil laporan dan pengamatan di lapangan. Selain pilgub, TPS rawan juga berpotensi terjadi saat pemilihan bupati-wakil bupati dan pemilihan walikota-wakil walikota," ujar Daniel di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (30/1).
Menurut Daniel, TPS rawan untuk pemilihan bupati-wakil bupati dan pemilihan walikota-wakil walikota paling banyak terdapat di Jawa Tengah dan Papua. Parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat kerawanan pemilihan bupati-wakil bupati dan pemilihan walikota-wakil walikota pun sama dengan yang digunakan dengan pemilihan gubernur - wakil gubernur.
Meski telah memetakan TPS rawan, Daniel mengkaui jika pihaknya belum melakukan analisis lebih lanjut. "Penyebab pasti kerawanan sebetulnya juga ditarik dari banyaknya laporan pada Pemilihan Presiden 2014 lalu. Khusus untuk wilayah Jawa Tengah, kerawanan tinggi karena ada enam daerah yang mengadakan pemilihan," tambah Daniel.