Ahad 29 Jan 2017 15:11 WIB

Jumlah Tempat Sampah di Pasar Tradisional Masih Minim

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
Petugas kebersihan sampah beraktivitas di Tempat Pembuangan Sementara, Pangadean, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (24/6).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas kebersihan sampah beraktivitas di Tempat Pembuangan Sementara, Pangadean, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan jumlah tempat sampah di Pasar Tradisional Pasar Minggu masih minim. Ia menyarankan agar setiap tempat berjualan menaruh kantong-kantong plastik sebagai tempat sampah.

Hal tersebut menjadi pengingat agar pembeli membuang sampah pada tempatnya. "Yang terjadi di situ, orang-orang di Pasar Minggu itu orang pada jualan di jalanan, pedagangnya cabut, sampahnya ditinggal," kata Isnawa saat dihubungi oleh Republika, Ahad (29/1).

Selain itu, sampah yang berada di TPS Pasar Minggu kerap kali membludak. Sampah tersebut tercecer hingga ke pinggir jalan.

Isnawa menjelaskan hal itu terjadi karena sampah sekecamatan Pasar Minggu dibuang semua ke TPS tersebut. "Sekecamatan Pasar Minggu numpuk disitu semua. Dari Jati Padang dateng, dari seluruh Pasar Minggu," ujarnya.

 

Persoalan itu dapat teratasi dengan membuat TPS lain. Namun karena minimnya lahan, Isnawa menuturkan, maka hal tersebut dapat terwujud jika ada warga yang bersedia menjual lahannya yang akan digunakan untuk TPS.

"Iya maksud saya, kita bisa membaginya kalau ada warga yang menjual lahan, misal 500 meter/700 meter. Nanti kalau ada dibeli Pemda nanti beban sampah Pasar Minggu terminal itu, kita bagi dua. Tidak akan membludak lagi, gambarannya begitu. Jadi di lokasi (sekarang) yang ada cuma TPS-TPS kecil," katanya.

Tetapi setiap ada pengadaan tanah untuk TPS, Isnawa menyebutkan, warga menolak. "Iya resistennya tinggi. Enggak sadar mereka kan menghasilkan sampah. Ya nggak fair," ujarnya.

Untuk itu, Isnawa menginginkan untuk membuat bank sampah di pasar-pasar. Lewat kepala PD pasar, para pedagang dan pembeli diajarkan bagaimana cara memilah sampah.

"Kita harus berpikir kesitu. Jangan tahu-tahu numpuk lima meter, dimarah-marahin petugasnya. Sebenarnya kesalahan juga mohon maaf kalau boleh nih, pedagang juga berperan," katanya.

Sebelumnya, sampah yang berada di TPS Pasar Minggu membludak. Sampah tersebut menumpuk 1,2 hingga dua meter dan tercecer hingga pinggir jalan. Lokasi TPS dengan kios pedagang yang berjualan di lokasi binaan (Lokbin) pedagang kaki lima (PKL) Pasar Minggu hanya berjarak satu meter.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement