REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, mengatakan akan ada empat panelis yang memandu pertanyaan dalam debat paslon putaran kedua Pilkada, Jumat (27/1). Keempat panelis berasal dari kalangan akademisi dan praktisi.
Menurutnya, empat panelis adalah ahli tata kota, ahli reformasi birokrasi, ahli pelayanan publik dan ahli demokrasi. "Keempatnya yang menyusun pertanyaan untuk para paslon. Pertanyaan akan disampaikan pada segmen kedua dan segmen ketiga," ujar Sumarno ketika ditemui di Gedung Kemendagri, Kamis (26/1).
Dia menjelaskan, segmen pertama akan diisi paparan visi misi paslon mengenai tema debat, yakni reformasi birokrasi, pelayanan publik dan pengelolaan kawasan perkotaan. Sementara itu, segmen keempat dan kelima diisi tanya jawab antar paslon. Segmen keenam merupakan segmen penutup, berisi closing statement setiap paslon.
"Durasi segmen kedua hingga kelima akan ditambah jika dibandingkan dengan sebelumnya," lanjutnya.
Sumarno masih enggan menyebut identitas keempat panelis. Nama-nama panelis akan diumumkan di awal acara yang disiarkan live sejak pukul 19.30 WIB. Selain itu, pihaknya pun memastikan jika tidak akan ada pertanyaan yang tidak terduga seperti saat debat putaran pertama. Pada debat tersebut ada pernyataan dari moderator soal komitmen untuk tidak mencalonkan diri sebagai capres. Pertanyaan ini menurut beberapa pihak dianggap sarat unsur politis.
"Pertanyaan itu sebetulnya sudah dikonsultasikan dengan kami. Namun, debat kedua nanti dipastikan semua pertanyaan lebih fokus mengupas tentang tema debat, " tegasnya.
Sumarno menambahkan, pada debat kedua, pihaknya memberi lebih banyak kesempatan kepada timses masing-masing paslon untuk hadir di lokasi. Jika sebelumnya ada 100 tempat yang disediakan untuk setiap pendukung paslon, maka pada Jumat akan ada 120 kursi bagi masing-masing pendukung. Penambahan kuota ini untuk memenuhi permintaan dari timses paslon.
"Sebab ada permintaan agar wakil dari DPP juga dapat hadir ke debat esok malam," ungkapnya.