Kamis 26 Jan 2017 16:29 WIB

Ribuan Hektare Padi di Cirebon Terendam

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petani memanen tanaman padi yang terendam banjir di persawahan Gempolsari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (19/2)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petani memanen tanaman padi yang terendam banjir di persawahan Gempolsari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (19/2)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ribuan hektare tanaman padi di Kabupaten Cirebon terendam banjir. Jika banjir tak segera surut, maka tanaman padi itu terancam gagal tanam dan harus tanam ulang.

 

‘’Total (sawah yang terendam banjir) ada 2.606 hektare,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi, Kamis (26/1).

 

Adapun areal tanaman padi yang terendam banjir itu tersebar di sembilan kecamatan. Yakni Kecamatan Kapetakan, Suranenggala, Gunung  Jati, Susukan, Gegesik, Kaliwedi, Pangenan, Mundu dan Losari.

 

Ali menyatakan, umur tanaman padi yang terendam di sembilan kecamatan itu rata-rata berkisar antara tujuh hingga 30 hari. Tanaman padi tersebut terendam banjir setelah hujan deras yang mengguyur wilayah Cirebon sepekan terakhir.

 

Menurut Ali, dari ribuan hektare areal yang terendam banjir itu, sebagian di antaranya sudah ada yang surut. Namun, ada juga yang belum surut, seperti yang terjadi di Kecamatan Kapetakan dan Suranenggala.

 

Hal tersebut dikarenakan wilayah Kecamatan Kapetakan dan Suranenggala berada di daerah hilir dan dekat dengan laut. Saat banjir yang bersamaan dengan air laut pasang, membuat air banjir tidak bisa mengalir kelaut.

 

Berdasarkan pantauan Republika di Kecamatan Kapetakan dan Suranenggala, Kamis (26/1) siang, banjir telah membuat arael tanaman padi di kedua kecamatan tersebut layaknya sungai yang luas. Di sejumlah titik, tanaman padi bahkan terendam seluruhnya. Namun, ada pula yang masih terlihat sedikit ujung tanamannya.

 

‘’Selama batang tanaman padi tidak seluruhnya terendam air, maka tanaman padi tersebut masih bisa selamat,’’ tegas Ali.

 

Ali mengatakan, hingga saat ini belum ada tanaman padi yang dilaporkan harus replanting atau tanam ulang akibat banjir. Dia pun berharap agar banjir segera surut sehingga tanaman padi milik petani dapat terselamatkan.

 

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Herman Hidayat, menambahkan, pihaknya terus memantau dan melakukan pendataan terkait tanaman padi yang tergenang air di Kabupaten Cirebon. ‘’Apalagi saat ini curah hujan sedang tinggi,’’ tutur Herman.

 

Sementara itu, seorang petani di Kecamatan Kapetakan, Ranoto, mengaku sangat khawatir tanaman padinya yang terendam banjir akan membusuk. Pasalnya, seluruh tanaman padinya terendam hingga tak terlihat sedikitpun ujungnya.

 

‘’Semoga banjir segera surut supaya tidak perlu tanam ulang,’’ tandas Ranoto, saat ditemui sedang memantau sawah miliknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement