REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkab Sukabumi akan memasukkan materi geopark dalam kurikulum pendidikan sekolah di Sukabumi. Langkah tersebut untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan mengenai geopark melalui jalur pendidikan. "Rencananya, pada 15 Februari 2017 mendatang akan segera diterapkan," ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada wartawan Kamis (26/1).
Saat ini pemkab masih mempersiapkan penerapannya. Menurut Marwan, penerapan muatan lokal (mulok) geopark ini untuk mendukung keberadaan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang berada di selatan Sukabumi. Geopark tersebut sebelumnya telah ditetapkan sebagai geopark nasional pada 22 Desember 2015 lalu.
Marwan mengatakan, targetnya pada 2017 ini Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi bagian Global Geoparks Network (GGN) United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Rencananya, pada April dan Mei mendatang perwakilan dari UNESCO akan berkunjung ke Sukabumi dalam rangka penilaian.
Oleh karena itu, kata Marwan, upaya sosialisasi mengenai keberadaan geopark harus terus digiatkan. Salah satunya melalui penerapan kurikulum pendidikan di sekolah. Untuk tahap awal penerapan mulok tersebut hanya di delapan kecamatan dari 47 kecamatan di Sukabumi.
Kedelapan kecamatan tersebut yakni Ciracap, Ciemas, Surade, Waluran, Simpenan, Palabuhanratu, Cisolok, dan Cikakak. Upaya sosialiasai pengembangan geopark juga telah dilakukan kepada kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan camat pada Rabu (25/1) lalu.