Rabu 25 Jan 2017 18:49 WIB

Indramayu Aman dari Sapi Antraks

Rep: Lilis Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Bakteri antraks dilihat dari mikroskop.
Foto: daily mail
Bakteri antraks dilihat dari mikroskop.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Kabupaten Indramayu aman dari peredaran sapi antraks. Masyarakat pun diimbau untuk tidak khawatir.

 

"Indramayu masih aman," ujar Kasi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu, Dian Daju kepada Republika, Rabu (25/1). Dian menyatakan, selama ini tidak ada lalu lintas peredaran sapi dari Yogyakarta ke Kabupaten Indramayu. Menurutnya, sapi-sapi yang dipotong di Kabupaten Indramayu didatangkan dari Jateng, terutama Pati.

 

Meski begitu, sebagai langkah antisipasi, Dian mengungkapkan, sapi-sapi yang dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) dilakukan pemeriksaan kesehatannya terlebih dulu. Pihaknya menyediakan petugas kesehatan hewan di dua RPH yang ada di Kabupaten Indramayu.

Baca juga: Kota Malang Aman dari Penyakit Antraks

 

Tak hanya itu, Dian menambahkan, sapi yang didatangkan dari luar provinsi Jabar, dilakukan pengecekan terlebih dulu di check point yang ada di Losari, Kabupaten Cirebon. Losari merupakan perbatasan antara Jabar dan Jateng. "Jadi harus sudah ada filter di Losari," terang Dian.

 

Hal senada diungkapkan seorang pedagang daging sapi di Pasar Baru Indramayu, Sunarto. Dia menjelaskan, para pedagang daging sapi saat ini hanya menerima pasokan sapi dari daerah Pati, Jateng. "Konsumen tidak perlu takut. Sapi yang kami jual ini dari daerah Pati, bukan dari Yogyakarta," tegas Sunarto.

 

Sementara itu, para pedagang daging sapi menduga, isu penyakit antraks yang menyerang sapi ternak di Yogyakarta dilakukan untuk menggoyang harga daging sapi di pasaran. Saat ini, harga daging sapi memang masih tinggi, yakni Rp 120 ribu per kg. "Harga masih tetap, minat konsumen juga tidak menurun," kata Sunarto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement