REPUBLIKA.CO.ID, KUTSCSNER, ACEH TENGGARA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) Kutacane di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, mengirimkan tim untuk mengevakuasi jenazah di pegunungan Perkison.
"Tim SAR gabungan kembali putuskan naik ke kaki Gunung Perkison, demi membantu evakuasi dua jenazah," tutur Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Kutacane, Aceh Tenggara, Senin.
Kedua jenazah tersebut dilaporkan warga tempatan atas nama Munjir (33) berasal dari Banda Aceh dan Sembiring (40) asal Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Satu dari tiga orang korban tersesat dan kelaparan, kini ditemukan warga dalam kondisi yang sangat kritis bernama Bentol (60), warga Desa Tenembak Alas, Kecamatan Deleng Pokhisen, Kabupaten Aceh Tenggara.
Dilaporkan juga, empat orang warga setempat kini masih bertahan di sekitar lokasi tempat penemuan ketiga orang korban yang hilang di pegunungan Perkison karena mencari kayu gaharu demi membantu perekonomian keluarga.
"Hari ini tanggal 23 Januari 2016, tim SAR dari darat sudah diberangkatkan. Untuk evakuasi jenazah menggunakan helikopter, belum bisa dilakukan. Sepanjang hari tadi terutama mulai dari pagi sampai sore, di wilayah Aceh Tenggara turun hujan dan berkabut," kata Risky.
Tercatat pada Sabtu (14/1), secara resmi Basarnas menghentikan pencarian terhadap tiga orang korban hilang setelah melakukan upaya mencari selama 14 hari.
Tim pertama Basarnas setempat berangkat Ahad (1/1) dan menemukan seorang korban dari lima yang dicari atas nama Ayuman Sastra (30) warga Desa Liang Pangi, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara, dalam keadaan selamat.
Disusul tim kedua pada Rabu (4/1), namun mengalami kendala peralatan komunikasi dan terpaksa menempuh jalur cukup ekstrem, sehingga memutuskan untuk kembali Sabtu (7/1).
Terakhir tim ketiga berangkat Ahad (8/7), dengan sasaran mencari empat korban dan menemukan satu korban atas nama Jalal (40) warga Desa Terutung Payung, Kecamatan Bambel dalam keadaan selamat.
Arta (36), warga Terutung Payung, Bambel, sebagai korban yang selamat melaporkan pada Sabtu (31/12), dia tersesat dan menderita kelaparan bersama kelima orang rekannya karena mencari kayu gaharu di pegunungan Perkison.
Kayu gaharu atau bahasa latin aquilaria malaccensis memiliki tinggi pohon 40 meter, dan diameter 60 centimeter mengandung resin beraroma wangi yang dipakai campuran untuk membuat parfum.