Senin 23 Jan 2017 18:07 WIB

Jumlah Warga Penerima Rastra di Jatim Menurun

Rep: Christyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pekerja memeriksa beras sejahtera (rastra) yang akan dibagikan kepada keluarga miskin. (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja memeriksa beras sejahtera (rastra) yang akan dibagikan kepada keluarga miskin. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah warga Jatim yang menerima bantuan beras sejahtera (rastra) pada 2017 menurun jika dibandingkan tahun lalu. Menurut Kepala Bulog Divisi Regional Jatim, Witono, penurunan ini dikarenakan sejumlah penerima rastra dialihkan menjadi penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).

Tahun ini Bulog Jatim mengalokasikan 40 ribu ton rastra per bulan yang akan disalurkan kepada 2,69 juta penerima. Penerima berhak memperoleh 15 kilogram beras medium setiap bulan. "Pada 2016 lalu ada 2,8 juta penerima rastra sedangkan mulai tahun ini ada yang dialihkan ke BPNT," ungkap Witono pada Senin (23/1) di Malang.

Beberapa hal yang membedakan rastra dan BPNT antara lain jumlah bantuan dan mekanisme pencairan. Keluarga penerima manfaat BPNT memperoleh 10 kilogram beras dan dua kilogram gula pasir setiap bulan. Bantuan tersebut dicairkan lewat elektronik warung gotong royong atau E- Warong menggunakan kartu gesek Merah Putih.

Tahun ini keluarga penerima manfaat BPNT diperkirakan mencapai 195.639 penerima. BPNT menyasar sembilan kota dan tiga kabupaten di Jawa Timur. Tiga kabupaten tersebut meliputi Jember, Kediri, dan Sidoarjo. Sementara 26 kota dan kabupaten lain di Jatim tetap menerima rastra. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement