Senin 23 Jan 2017 11:46 WIB

Pemerintah Klaim Kebakaran Hutan 2016 Teratasi dengan Baik

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Andi Nur Aminah
Foto udara kebakaran lahan yang diambil dari Heli Bell 412 milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Kamis (25/8).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Foto udara kebakaran lahan yang diambil dari Heli Bell 412 milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Kamis (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan masih menjadi momok yang menakutkan bagi Pemerintah Indonesia. Kebakaran ini kerap menimbulkan persoalan baik sosial maupun ekonomi.

Meski demikian, pemerintah menilai penanganan kebakaran hutan dan lahan pada 2016 lebih baik dibandingkan 2015. Perbaikan penangan ini disebut membuat dampak sosial dan ekonomi tidak banyak terasa.

"Kita bersyukur kebakaran hutan dan lahan pada 2016 ada penurunan drastis," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Ham (Menkopolhukam) Wiranto, dalam pemaparan rapat koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2017 di Istana Negara, Senin ( 23/1).

‎Wiranto menjelaskan, berdasarkan pemantauan satelit NOAA (National Oceanic Atmospheric Administration) jumlah kawasan hutan dan lahan yang mengalami kebakaran menurun hingga 84,2 persen. Sedangkan, berdasarkan pemantauan satelit Terra dan Aqua luas area kebakaran menurun 94,58 persen.

Untuk luas area kebakaran gambut dan nongambut pun terhitung menurun hingga 83,21 persen. Penurunan ini pun kemudian membuat kebakaran hutan dan lahan tidak berdampak pada kondisi sosial, ekonomi, dan politik.

Jumlah status tangap daruat pada 2015 yang mencapai 151 hari dapat ditekan mencapai nol hari pada 2016, perbaikan ini sangat bagus. Di sisi lain, partisipasi berbagai pihak untuk tidak melakukan pembakaran dalam pengelolaan hutan pun telah meningkat. Penanggulangan hutan dan lahan baik di tingkat pusat dan daerah yang melibatkan TNI, Polri, LSM, dan masyarakat semakin terlihat.

"Adanya iklim La Nina di beberapa kawasan yang sering mengalami kebakaran menjadi faktor lain dalam menurunnya kawasan hutan dan lahan yang terbakar," papar Wiranto.

(Baca Juga: Jokowi: Perusahaan Pembakar Hutan Dibekukan tanpa Peringatan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement