Ahad 22 Jan 2017 20:41 WIB

Agus Ingatkan Anak Muda Gunakan Hak Pilihnya di Pilkada DKI

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono menyapa warga ketika mengunjungi wilayah Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat, Jumat (20/1).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono menyapa warga ketika mengunjungi wilayah Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat, Jumat (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono mengingatkan agar generasi muda di Jakarta mau datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dan menggunakan hak suaranya pada Pilgub DKI 2017. Hal itu tak lain karena menurutnya, nasib anak-anak muda tersebut ditentukan oleh siapa pemimpin yang akan memimpin mereka selama lina tahun ke depan.

"Nasib mereka (anak-anak muda) ditentukan oleh siapa pemimpin mereka ke depan dalam lima tahun. Kalau benar ya lima tahun itu benar kalau salah ya lima tahun itu salah," kata Agus seusai menjadi pembicara di acata seminar leadership bersama pemilih pemula di Balai Rakyat Plumpang, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Ahad (22/1).

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu kemudian mengingatkan, jika anak-anak muda tersebut ingin mengubah nasibnya, maka harus mau menggunakan suaranya. Karena menurutnya, beda pemimpin, maka nasib mereka pun akan berbeda.

"Suara kalian (anak-anak muda) merupakan harapan besar untuk memajukan diri sendiri dulu. Karena kalau diri sendiri mau maju, ya tentu harus menentukan pilihannya. Jangan anggap siapapun pemimpinnya kita akan seperti ini saja, belum tentu," ucap Agus.

Agus mengatakan, sudah ada contoh di beberapa negara di mana anak mudanya apatis dan tidak ikut memilih. Salah satunya peristiwa brexit yang menggemparkan dunia dan menurutnya terjadi karena anak muda tidak berpartisipasi secara aktif untuk menggunakan pilihannya.

"Itu sudah terjadi di beberapa negara anak mudanya apatis tidak ikut memilih. Terjadi brexit misalnya, itu kaget semua. Itu salah satu alasannya karena anak mudanya tidak berpartisipasi secara aktif untuk menentukan pilihannya," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement