Sabtu 21 Jan 2017 21:44 WIB

Lagi-Lagi, WNI Diculik Kelompok Bersenjata Filipina

Militan Abu Sayyaf di Filipina.
Foto: Youtube
Militan Abu Sayyaf di Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu Negeri Sabah, Malaysia memastikan ketiga warga negara Indonesia (WNI) yang menangkap ikan di perairan Malaysia, diculik kelompok bersenjata Filipina pada 19 Januari 2017.

Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Ahmad DH Irfan melalui Satgas Perlindungan WNI Kota Kinabalu, menjelaskan, tiga WNI yang dilaporkan hilang terindikasi kuat diculik kelompok bersenjata.

Hal iitu dibuktikan dengan mesin perahu yang masih hidup dan seluruh alat komunikasi tidak ada yang hilang. Diperkirakan penculikan terjadi pada 15.15 waktu setempat. Hanya saja, KJRI Kota Kinabalu belum mendapatkan informasi dari kepolisian Malaysia maupun dari majikan WNI tersebut mengenai penculikan tersebut.

"Kita belum bisa pastikan WNI ini diculik oleh kelompok Abu Sayyaf atau bukan karena di Filipina banyak kelompok bersenjata," ujar dia melalui pesan singkat, Sabtu (21/1).

Ia menjelaskan perahu yang digunakan berbendera Malaysia. Perahu tersebut ditemukan hanyut tanpa anak buah kapal (ABK) di sekitar parairan Langawan Pulau Taganak.

Ia menerangkan, ketiga WNI bernama Hamdan bin Salim (29) nomor paspor AR413790 asal Pulau Selayar, Sulsel, Subandi bin Sattu (47) nomor paspor AS515571 asal Kabupaten Bulukumba, Sulsel dan Sudarling bin Samansung (26) nomor paspor A4034382 asal Pulo Bembe, Sulbar.

Ahmad DH Irfan mengatakan, ketiga WNI bersangkutan berangkat ke laut dengan tujuan menangkap ikan pada 18 Januari 2017 sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

"Kemungkinan besar WNI diculik saat masih berada di wilayah perairan Negeri Sabah (Malaysia) karena kecil kemungkinan memasuki perairan Filipina karena situasi keamanan," terang dia.

Ia juga menyatakan, keberadaan ketiga WNI belum diketahui namun pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia untuk mendapatkan informasi

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement