Jumat 20 Jan 2017 19:54 WIB

Republika Bagikan Trik Menulis di Media

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
Koran Republika
Foto: dok. Republika
Koran Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Redaktur Pelaksana Koran Republika, Subroto, membagi trik dan tips penulisan kepada kader Program Kaderisasi Ulama (PKU) Gontor. Untuk mengirim tulisan opini, Subroto menyarankan untuk mempelajari karakter media yang dituju.

"Kalau nggak kayak gitu seperti masuk ke dalam hutan, karena cetak itu sangat ideologis nggak seperti televisi dari satu pindah ke mana, koran itu nggak mungkin, karena ideologinya beda," katanya, Jumat (20/1).

Selain karakter atau tema yang sesuai media, Subroto menyarankan untuk memerhatikan teknis tulisan. Seperti jumlah kata atau huruf artikel. Karena, kata Subroto, ruang di media cetak terbatas. Jumlah huruf atau kata akan menjadi pertimbangan editor.

"Kalau ngirim 16 ribu (karakter) nggak mungkin, karena nggak mungkin dihabisin semua, kalau dihabisin setengahnya saja udah ngabisin semangatnya, sebanyak itu nggak bakal dibaca, nggak mungkin diedit setengahnya, kalau setengahnya itu bukan edit tapi tulis ulang," kata Subroto.

Subroto mengatakan, persoalan teknis ini juga menjadi perhatian editor. Karena jika penulis tidak memerhatikan hal sekecil tata tulis maka tulisannya pun diragukan.

Salah satu peserta PKU Gontor Hafid bertanya pandangan Republika tentang hoax atau berita bohong. Karena banyak hoax yang berkembang akhir-akhir ini.

Subroto mengatakan, Republika tidak pernah keberatan dengan penyebaran berita selama digunakan untuk tujuan pendidikan dan sosial. Namun, Republika akan mengambil tindakan hukum bila konten Republika digunakan untuk kepentingan bisnis.

"Kalau sosial nggak masalah tapi kalau bisnis kami minta tutup, kemarin sempat sama bagian legal kami," katanya. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement