REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Organisasi PBB yang menangani pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan (UNESCO) melakukan pendampingan perajin batik di sekitar Candi Borobudur, yakni di Desa Borobudur dan Desa Wanurejo, Kabupaten Magelang.
Kepala Unit Budaya UNESCO Jakarta Bernards Allens Zako di Magelang, Kamis, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian program pemberdayaan masyarakat di sekitar situs warisan dunia Candi Borobudur dan Prambanan.
Ia mengatakan hal tersebut usai peresmian ruang pamer Batik Borobudur dan Batik Wanurejo di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Bernards mengemukakan, UNESCO Jakarta telah melakukan dukungannya melalui pengembangan usaha bagi komunitas lokal yang bergerak di bidang industri kreatif.
Untuk mendukung pengembangan produk batik, pihaknya melakukan pelatihan kepada kelompok pembatik meliputi pengembangan motif batik dengan mengadaptasi relief-relief yang ada di candi.
Selain itu UNESCO juga memberikan fasilitas pelatihan teknis keterampilan, pengembangan bisnis, pemasaran dan pelatihan promosi serta penyiapan ruang pamer.
Seorang pembatik di Desa Borobudur Deni Rahayuningsih menyampaikan terima kasih hasil produk batiknya sudah bisa diluncurkan dan dipajang di ruang pamer.
"Dulu kami bukan apa-apa hanya belajar membatik secara otodidak, kami sekarang sudah punya ruang pamer dan kami sudah menghasilkan produk berkat dukungan UNESCO. Kami akan terus berkarya untuk menghasilkan batik yang lebih berkualitas," katanya.
Kepala Desa Borobudur Suherman menyatakan bangga warganya bisa menghasilkan produk yang bisa mendukung kepariwisataan.
Ia berharap kelompok membatik ini nantinya menjadi potensi ekonomi yang bisa membangkitkan dan menggerakkan ekonomi masyarakat Borobudur.