REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta mengajukan pencetakan lagi sebanyak 1.604 lembar suara ke percetakan surat suara. Pasalnya surat suara sebanyak itu terbukti mengalami kerusakaan saat proses sortir dan pelipatan surat suara di Gudang KPU Kota Yogyakarta.
"Kita buatkan berita acaranya untuk minta ganti," ujar Komisioner KPU Yogyakarta Divisi Logistik, Hidayat Widodo, Rabu (18/1).
Menurutnya surat suara yang rusak ini sebagian besar terkena noda tinta yang besar dan sobek. Karenanya surat suara ini harus diganti dengan yang baru. Dari proses sortir dan pelipatan surat suara kemarin, petugas berhasil melakukan pelipatan sebanyak 305.245 surat suara. Sedangkan kebutuhan surat suara untuk Pilkada Kota Yogyakarta 15 Februari 2017 sebanyak 306.849 lembar.
Berdasarkan hasil penyortiran ditemukan surat suara bernoda tinta sebanyak 11.029 lembar. Namun setelah dipilah ada 9.483 bernoda tinta dengan ukuran lebih kecil dari ujung pulpen dan disepakati dapat digunakan. Sedangkan sisanya 1.546 rusak dengan noda tinta besar. ”Noda tinta yang ukurannya lebih besar dari titik pulpen tidak digunakan. Itu agar surat suara benar-benar bersih," katanya.
Pihaknya menampik adanya noda tinta hitam yang besar itu dapat mengarahkan pemilih memilih ke salah satu pasangan calon (paslon). Dia beralasan, noda tinta berukuran besar itu ditemukan di gambar semua paslon, baik paslon satu maupun paslon dua. Saat ini surat suara ditata per kelurahan untuk memastikan kebutuhan setiap kelurahan. ”Rencanannya surat suara akan dimasukan ke dalam kotak suara akhir Januari,” ujarnya.
Sementara untuk logistik lainnya seperti kotak suara, bilik suara, sampul, tinta dan formulir C6 atau undangan pemilih, daftar paslon dan daftar pemilih tetap telah siap di gudang KPU. Sedangkan logistik yang belum siap adalah formulir-formulir, template bagi pemilih penyandang tuna netra dan alat pencoblos serta alat kebutuhan di Tempat Pemungutan Suara. ”Dalam waktu dekat, logistik itu akan selesai pengadaannya dan siap,” katanya.