REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengunjungi pabrik biosimilar PT Kalbio Global Medika di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/1). Pabrik biosimilar milik anak perusahaan Kalbe ini akan memproduksi obat-obatan berbasis bioteknologi.
Pada awal 2017 ini pabrik biosimilar mempersiapkan sertifikasi CPOB oleh Badan POM.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma, Irawati Setiady, mengatakan pada tahap awal PT Kalbio Global Medika akan memproduksi produk Eritropoetin yang sangat dibutuhkan dalam pengobatan cuci darah dan kanker.
"Produk ini ditujukan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu, baru kemudian merambah ke pasar ASEAN," kata Irawati, Rabu (18/1).
Dalam operasional pabrik biosimilar ini Kalbe menyiapkan puluhan tenaga muda yang dididik secara khusus.
Selain membuat produk jadi, Irawati mengatakan, PT KGM juga memproduksi bahan baku obat untuk produk biologi untuk program pemerintah memenuhi kebutuhan bahan baku obat yang lebih murah dari dalam negeri. Menurut dia, percepatan proses perizinan, registrasi, dan sertifikasi dari BPOM akan sangat mendukung.
Adanya payung hukum, aturan, dan standar yang kondusif sangat diperlukan untuk mengembangkan industri farmasi. Hal ini merupakan bagian dari roadmap industri farmasi untuk mendukung pertumbuhan industri kesehatan dalam negeri.
Kepala BPOM Penny K Lukito menyambut pengembangan pabrik biosimilar ini. "Kami melihat produk-produk berbasis bioteknologi ini akan menjadi harapan dan tantangan Indonesia ke depan," ujar Penny K Lukito.
Penny menyatakan, BPOM akan mendukung pengembangan pabrik biosimilar ini dengan menyiapkan regulasi untuk memfasilitasi sampai dengan proses produksi, dengan tetap menjamin kualitas, keamanan, dan manfaat produk biosimilar yang akan dihasilkan.