REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pembelian alat utama sistem pertahanan atau alutsista lebih diprioritaskan produk dalam negeri. Sehingga, dipastikan pembelian delapan unit helikopter AW 101 batal.
"Pembelian Helikopter AW 101 batal, Presiden tidak mau," kata Ryamizard Ryacudu di Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/1).
Sebelumnya, TNI AU berencana membeli pesawat helikopter jenis AW 101 guna kepentingan mengangkut pasukan dan SAR, bukan untuk VVIP. Ia mengatakan, pembelian pesawat tempur TNI AU dalam rangka revitalisasi alutsista diserahkan sepenuhnya kebijakan kepada Presiden.
"Revitalisasi alutsita terserah Presiden saja," katanya.
Ketika ditanya tentang jenis pesawat yang akan dibeli, Ryamizard Ryacudu mengatakan bisa membeli pesawat produksi dalam negeri. "Pesawat buatan kita sendiri juga bisa di IPTN," katanya.