Rabu 18 Jan 2017 16:08 WIB

Sejumlah Wilayah Jateng Alami Banjir dan Longsor

Rep: Eko Widiyatno/Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Tanah longsor
Tanah longsor

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan deras yang berlangsung Senin (16/1) petang hingga malam, menyebabkan sejumlah wilayah di Jawa Tengah mengalami bencana banjir dan longsor. Salah satunya adalah Kabupaten Banyumas. 

 "Tidak ada korban jiwa atau luka akibat bencana tersebut. Namun sejumlah rumah warga ada yang mengalami kerusakan," ujar Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Selasa (17/1).

 Dari pemantauan, bencana banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Tajum yang kemudian menggenangi sebagian wilayah Desa Samudra Kulon Kecamatan Gumelar. Banjir sempat mencapai ketinggian hingga 1 meter sehingga menggenangi puluhan hektare tanaman padi dan rumah-rumah penduduk. "Banjir dengan arus yang cukup deras juga membuat bangunan dapur di belakang rumah warga ambruk," kata Adi.

 Selain bencana banjir, bencana tanah ambles dan longsor terjadi di beberapa lokasi lain. Antara lain di Desa Paningkaban Kecamatan Gumelar, dimana lahan seluas lahan seluas beberapa ratus meter persegi ambles sedalam setengah meter, dan beberapa bagian lainnya mengalami longsor.

 "Bencana longsor dan tanah ambles di desa ini menyebabkan tiga rumah warga terancam ambruk. Selain itu, ruas jalan desa juga tidak bisa dilalui, sehingga 15 KK yang tinggal di salah satu sisi desa ini kesulitan menuju jalan raya," katanya.

 Di Desa Pengadegan Kecamatan Wangon, bangunan talud tebing rumah sepanjang 5 meter longsor, dan satu rumah warga yang ada di atasnya mengalami retak-retak. "Penghuni rumah tersebut untuk sementara diungsikan karena kondisi rumah sudah mengkhawatirkan," ujar Adi.

 Salain itu, sebanyak tiga rumah di Desa Dermaji Kecamatan Lumbir, juga mengalami kerusakan akibat bencana longsor. Kepala Desa Dermaji Bayu Nugroho mengatakan, tebing yang mengalami longsor berada di wilayah RT 04 RW 05. Sedangkan tebung longsor memiliki ketinggian hingga 30 meter, dan menimpa tiga bangunan dapur rumah warga yang ada di bawahnya. "Sebagian besar wilayah kami memang berada di wilayah perbukitan. Karena itu, setiap hujan deras kami selalu merasa was-was bila terjadi longsor," katanya.

 Selain di Desa Dermaji, di Desa Cirahab Kecamatan Lumbir juga terjadi longsor yang menyebabkan bangunan talud runtuh. "Bila terjadi longsor susulan, ada tiga rumah warga yang dikhawatirkan  bisa tertimbun longsor," kata Adi Candra.

Sementara itu, hujan dan longsor juga terjadi di Kabupaten Semarang. Melihat hal itu, Pemerintah Kabupaten Semarang mengupayakan langkah prioritas untuk penanganan bencana di sejumlah wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

 Salah satu prioritas yang penanganan ini berupa pembangunan talud jalan penghubung Kelurahan Susukan dengan Desa Mluweh, di Kecamatan Ungaran Timur yang sudah sangat mendesak. “Pembangunan talud ini harus segera untuk mengamankan akses utama warga Mluweh dengan pusat pemerintahan Kabupaten Semarang terancam putus,” kata Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, di sela meninjau warga terdampak longsor di Dusun Kaligawe, Kelurahan Susukan, Selasa (17/1).

 Selain berada di bawah tebing dan beberapa kali tertimbun material longsor, jelasnya, beberapa sisi jalan beton ini juga sudah mulai ‘menggantung’ akibat sebagian tanah penahan badan jalan terus tergerus air. Jika tidak segera ditangani maka hal itu akan membahayakan. Akses utama yang menghubungkan Desa Mluweh dengan Kelurahan Susukan bisa terputus dan akan mengancam aktivitas dan perekonomian warganya.

 Untuk penanganan talud ini, jelasnya, akan dialokasikan dari pos anggaran tak terduga (TT)  dan ini sudah disepakati oleh Bupati Semarang. Mengenai berapa besarannya masih dihitung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang. “Saat ini berapa panjang talud yang harus dibangun dan titiknya mana saja perlu segera diperbaiki masih dihitung oleh BPBD,” kate Ngesti.

 Selain pembuatan talud, masih kata wakil bupati, prioritas lainnya adalah penanganan korban terdampak longsor di Gunung Kalong, dusun Kaligawe serta korban angin puting beliung di Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat. Pemkab Semarang, lanjutnya, telah menyalurkan bantuan untuk perbaikan rumah warga yang rusak. Kemarin bantuan diserahkan langsung kepada para korban di wilayah Gunung Kalong dan Dusun Kaligawe.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement