Senin 16 Jan 2017 16:13 WIB

GNPF: Kami Tetap Berharap Ada Keadilan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto
 Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nashir memberikan ceramah saat Tabligh Akbar Politik Islam (TAPI) seusai salat Subuh berjamaah yang diselenggarakan oleh GNPF MUI di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (15/1).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nashir memberikan ceramah saat Tabligh Akbar Politik Islam (TAPI) seusai salat Subuh berjamaah yang diselenggarakan oleh GNPF MUI di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, Ahad (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Mejelis Ulama Indonesia (MUI), Ustaz Zaitun Rasmin, menilai, lumrah bila beberapa tokoh GNPF kini mulai disasar untuk dikriminalisasikan oleh beberapa pihak. Sebab, menurut dia, bisa jadi ada pihak dan orang-orang yang memang tidak ingin yang diperjuangkan GNPF terwujud.

Namun, ketua umum Wahdah Islamiyah ini mengaku tidak terlalu ambil pusing. "Mereka mau melaporkan kami silahkan. Bagi kami biasa saja, yang penting ada keadilan atas apa yang diperjuangan umat Islam saat ini," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (16/1).

Menurut dia, kalau ada laporan masyarakat yang menilai tokoh GNPF bisa dipidana silakan. Tapi masyarakat dan umat Islam Indonesia akan menilai sendiri.

Terutama bila ternyata tuntutan keadilan atas pelaku penodaan agama ternyata tidak berproses seperti laporan mereka terhadap tokoh tokoh GNPF. "Silakan publik yang menilai sekarang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement