Sabtu 14 Jan 2017 19:58 WIB

Zulkifli Hasan Sebut Pengelompokan Picu Pertikaian

Rep: Eko Supriadi/ Red: Reiny Dwinanda
Zulkifli Hasan
Foto: ROL/MGROL
Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan merasa prihatin dengan kondisi kebangsaan saat ini. Ia melihat ada kelompok yang mengkotak-kotakkan masyarakat. "Mereka berpendirian 'jika bukan golongannya, berarti bukan teman'," kata Zulkifli di hadapan peserta Rakernas Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI), di Masjid al-Furqon Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/1).

Zulkifli berpendapat pengelompokan seperti itulah yang memicu pertikaian. Alhasil, semangat kebangsaan pun semakin rapuh. "Semakin lebar pula kesenjangan, baik antara pusat dan daerah, Jawa dan non-Jawa, maupun Barat dan Timur," kata dia.

Selain kesenjangan akibat pengelompokkan berdasarkan suatu paham, kesenjangan yang kasat mata juga terjadi di penguasaan lahan, penguasaan sumber daya alam, hingga aktivitas impor yang sudah mencakup seluruh kebutuhan hidup. Mulai padi, bawang, jagung, kedelai, hingga garam. 

''Petani kita tak punya lahan dan pekerjaan. Mereka juga tak memiliki keterampilan dan pengetahuan. Ketika lapar, mereka jadi sangat gampang disusupi untuk melakukan tindakan anarkisme,'' ujarnya.

Di samping itu, Zulkifli mengkritik perilaku pejabat negara yang tidak mencerminkan Pancasila menambah rumit persoalan kebangsaan. Ia menganggap pelakunya sebagai pejabat yang lupa dengan tujuannya menjadi pemimpin sehingga menjadikan jabatannya sebagai alat untuk memperkaya diri sendiri. "Mereka lupa dengan sumpahnya untuk menjadi masyarakat," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement